Lihat ke Halaman Asli

Moh Ikhsani

Mahasiswa

Sekilas Mengenal Tradisi Nyewu Masyarakat Jawa Tengah

Diperbarui: 11 Oktober 2022   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: budaya-indonesia.org

Setiap manusia pasti akan mengalami kematian, hanya saja kita tidak tahu kapan kematian itu datang. Dalam masyarakat Jawa, mengenal tradisi dalam memperingati hari kematian. Tradisi tersebut berupa selamatan yang sudah diturunkan secara turun temurun, bahkan sampai sekarang tradisi tersebut masih dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa.

Tradisi selamatan kematian dalam masyarakat Jawa dimulai setelah pemakaman selesai, yang pada malam harinya, keluarga, kerabat dekat, maupun masyarakat sekitar berkumpul di rumah duka untuk mendoakan, membaca Surat Yasin dan tahlil, serta memohonkan ampunan kepada Tuhan untuk saudara yang baru saja meninggal. Tradisi peringatan kematian ini dilakukan sampai peringatan kematian yang ke seribu hari atau nyewu.

Mendhak Pindho atau selamatan setelah dua tahun kematian, selamatan ini memiliki filosofi makna tertentu yaitu untuk menyempurnakan semua kulit, darah, dan semacamnya. Pada saat itu jenazah sudah hampir luluh, tinggal tulangnya saja.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan:

Dokumen pribadi.

Kegiatan ini dilakukan oleh para lelaki, berupa pemasangan batu nisan atau melakukan pencandian pada kuburan orang yang diperingati hari kematiannya. Ini dilakukan oleh anggota keluarga dan kerabat dekat dari orang yang diperingati hari kematiannya. Namun, juga terdapat masyarakat sekitar yang ikut dalam kegiatan ini.

Dokumen pribadi.

Sedangkan para wanita anggota keluarga maupun kerabat dekat dari orang yang diperingati hari kematiannya berkumpul di rumah duka. Masyarakat sekitar juga ikut dalam kegiatan ini. Mereka membuat makanan untuk weweh, kenduri, konsumsi pengajian di malam hari, dan konsumsi para lelaki yang gotong-royong di kuburan.

Dokumen pribadi.

Ini tampilan dari weweh yang dibagikan kepada masyarakat sekitar rumah orang yang diperingati hari kematiannya. Terdiri dari : nasi, kerupuk, bihun, daging ayam, dan telur. Weweh ini dibagikan pada siang hari, dengan diantarkan langsung ke rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline