Perubahan kurikulum dilakukan dalam upaya memperbaiki, menigakatkan, serta menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Kurikulum memiliki peran secara konservatif, kreatif, kritis dan evaluatif.
Peranan kurikulum yang bersifat konservatif yaitu lebih menekankan pada menjaga dan meneruskan budaya dan tradisi yang telah ada selama ini. Contohnya mempertahankan Warisan Budaya pada kurikulum sejarah lebih fokus pada pembelajaran tentang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah nasional, seperti perang kemerdekaan, tokoh-tokoh sejarah, dan dokumen-dokumen bersejarah.
Peranan kurikulum yang bersifat kreatif yaitu untuk mewujudkan siswa yang lebih berani, berpikiran terbuka, dan siap untuk menghadapi tantangan di masa depan. Contohnya kurikulum seni yang bersifat kreatif mungkin akan mengajarkan berbagai teknik seni rupa, musik, tari, atau teater sambil memberi siswa kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri dan mengembangkan karya seni unik.
Peranan kurikulum yang bersifat kritis yaitu mengajarkan bagaimana cara berpikir. Hal ini membantu siswa menjadi individu yang mampu memahami dan menghadapi tantangan intelektual serta mengambil keputusan yang berdasarkan bukti dan pemikiran yang kritis. Siswa mengembangkan kemampuan berpikir mandiri, analitis, dan kritis yang penting dalam menghadapi berbagai kondisi dan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya kurikulum sains, siswa melakukan pengembangan penelitian mereka sendiri, merumuskan pertanyaan dalam penelitian, dan menganalisis data secara kritis.
Peranan kurikulum yang bersifat evaluasi yaitu untuk mengumpulkan data yang relevan tentang pencapaian belajar siswa dan efektivitas pengajaran. Evaluasi ini membantu dalam pembuatan keputusan pendidikan yang informasional dan berbasis bukti. Contohnya ujian, tes formatif, tes sumatif, penugasan proyek dan lain lain.
Keempat peranan di atas menurut saya sangat baik dengan adanya peranan tersebut upaya memperbaiki, meningkatkan, serta menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H