Lihat ke Halaman Asli

Uus Khusaeni

Pengacara : Pengangguran Banyak Acara

Puasa Sebagai Ibadah Pikiran

Diperbarui: 10 Juni 2018   01:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebenarnya puasa adalah ibadah hati, ibadah yang ditekankan pada bagaimana  akhirnya manusia bisa mengontrol emosi, nafsu atau lebih jelas nya pikirkan nya.

Emosi adalah fungsi penting diantara tiga fungsi pokok pikiran manusia. Yang mana menurut Sigmund Freud disebut sebagai id, ego, dan super ego.

Super ego adalah susunan otak paling kuno yang berada persis disebelah belakang kepala. Otak ini mengontrol nafsu makan minum, territoriaity dll.otak ini ada pada buaya atau binatang Lainnya. Michio Kaku menyebut ini sebagai otak level satu.

Kemudian Ego. Ini adalah bagian otak yang berfungsi mengatur emosi dan mimpi. Letak nya persis disebelah atas kepala.binatang yang memiliki otak emosi contoh nya adalah monyet. Michio Kaku menyebut ini sebagai otak level dua.

Ketiga adalah id. ini adalah bagian otak yang hanya ada pada manusia. Letak nya persis di sebelah depan kepala. Ini adalah bagian otak yang berfungsi mengatur daya ingat, bahasa dan fungsi canggih lainnya seperti bagaimana ia memahami science and technology, merasakan eksistensi ketuhanan atau menangkap sinyal dari frekuensi alam gaib. Michio Kaku menyebut ini sebagai otak level tiga. Katanya pula bahwa ini adalah otak yang juga berfungsi memprediksi masa depan, besok, Minggu depan, tahun depan dll. Alhasil inilah otak yang biasa memahami konsep waktu.

Ketika berpuasa engkau tidak makan dan tidak minum,hal tersebut hanya sebagai latihan fisik saja. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menahan hawa nafsu, hasrat terhadap makanan, minuman , bergaul sebagai suami istri, tidak bergunjing dll. Kesimpulannya adalah bagaimana supaya kita bisa mengontrol emosi atau ego sebagai otak kebinatangan kita.

Saya kira ibadah yang satu ini lebih bersifat sebagai latihan jiwa atau mental exercise . Sedangkan rukun Islam yang lainnya lebih banyak  kearah dimensi sosial.

Puasa dimaksudkan untuk membentuk moralitas dan sensitifitas individu sehingga sensor jiwa tidak dipenuhi oleh terlalu banyak nafsu kebinatangan seperti ketamakan atau nafsu terlalu memikirkan dan mementingkan diri sendiri. Ini adalah ibadah akan yang akan membuat kita berpikir lebih jernih dan bersih dari nafsu kebinatangan. Yang mana bagian otak ini lebih dominan daripada otak level tiga kita karena ia menguasai otak bawah sadar.

Wallahu A'lam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline