Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Faiz Attoriq

Kontributor lepas

Panas Ekstrem dan Ar Rum: 41

Diperbarui: 3 Mei 2023   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panas ekstrem yang melanda Indonesia belakangan ini. (Freepik.com/Freepik)

Sering merasakan akhir-akhir ini suhu udara semakin panas ekstrem sampai berjemur saja tidak kuat berlama-lama?

Sering mengeluhkan debu-debu semakin liar karena hujan jarang turun dan malah lebih sering terkena panas ekstrem?

Atau, sering mengalami barang-barang beku semakin mudah mencair karena imbas suhu panas ekstrem?

Mungkin di sini ada yang merasa lebih sering haus ketimbang dulu-dulu karena panas ekstrem?

Ya, semua merasakan panas ekstrem yang semakin tidak terkendali, setiap tahun suhunya semakin tinggi.

Menurut BMKG, panas ekstrem yang melanda belakangan ini terjadi karena gerak semu matahari.

Akibatnya, daerah tropis seperti Indonesia terdampak panas ekstrem dan intensitas sinar UV relatif masif.

Efek inilah yang menyebabkan isu kesehatan muncul, mulai heatstroke hingga kanker kulit.

Namun, apa benar panas ekstrem Indonesia hanya karena gerak semu matahari? Ternyata ada 'teman'-nya loh!


Pemanasan global
Ya, gerak semu matahari ternyata mengajak temannya, yaitu pemanasan global yang usianya lebih tua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline