Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Faiz Attoriq

Kontributor lepas

Refleksi Hardiknas 2023: Mengajari Anak Didik Sesuai Zamannya

Diperbarui: 4 Mei 2023   03:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi kegiatan belajar di Sekolah. (Unsplash.com/Kenny Eliason)

Setiap tanggal 2 Mei yang merupakan tanggal kelahiran tokoh pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Hari Pendidikan Nasional yang sering disingkat Hardiknas ini merupakan perayaan bagi dunia pendidikan Indonesia

Mulai sekolah, siswa, guru, bahkan dosen pun merayakan Hardiknas sebagai momentum reformasi pendidikan nasional.

Mulai Kurikulum Merdeka sampai Kampus Merdeka (meskipun implementasinya masih belum sempurna) merupakan bentuk reformasi sistem pendidikan nasional.

Indonesia dikenal sebagai negara yang mata pelajarannya banyak dan beberapa di antara siswanya menang Olimpiade.

Namun, di balik itu semua, Indonesia masih ketinggalan dengan negara-negara maju, seperti Finlandia yang menjadi kiblat sistem pendidikan yang sempurna.

Meskipun jam belajar dan PR tidak sebanyak Indonesia, Finlandia justru memiliki kualitas pendidikan yang nomor 1 di dunia.

Mengapa? Mereka sudah lepas dari pola pikir kecerdasan diukur dari nilai mata pelajaran, melainkan bakat dan kemampuan individu.

Mengajari siswa sesuai zamannya
Kecerdasan siswa yang diukur berdasarkan ranking, nilai rapor, maupun IPK sebenarnya adalah peninggalan sistem pendidikan era dahulu.

Zaman sudah berubah, tetapi seorang anak masih diukur kecerdasannya berdasarkan nilai Matematika, contoh salah satunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline