Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Faiz Attoriq

Kontributor lepas

Menjaga Kesehatan Mental dan Menghargai Privasi Selama Lebaran

Diperbarui: 18 April 2023   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kumpul bersama. (Unsplash.com/Samantha Gades)

3 hari lagi, Ramadan akan segera berlalu dari waktu yang berjalan, selagi masih ada, segera memaksimalkan ibadah.

Tinggal 3 hari lagi juga, Idul Fitri tiba, ada yang mudik, tetapi ada juga yang bertahan karena tidak punya uang atau tuntutan pekerjaan.

Bagi yang tidak berlebaran di kota asal (bukan kampung halaman agar kesannya setara), lebaran masih tetap semarak.

Bersyukurlah bagi yang diberi kesempatan untuk bisa mudik untuk merayakan lebaran bersama keluarga besar atau teman lama.

Kumpul-kumpul menjadi ajang yang menyenangkan, melepas rindu bersama orang-orang yang lama tidak ditemui.

Makanya, saat momen lebaran, tidak jarang ada acara reuni sekolah yang diadakan di beberapa tempat, bisa di sekolah, aula yang disewa, atau rumah seseorang.

Ada juga yang mengadakan acara kumpul keluarga besar dengan waktu yang sangat lama, seperti sungkeman dan sarapan bersama di rumah yang dituakan.

Karena banyak cerita yang tidak pernah didengar, reuni dan acara keluarga besar menjadi waktu yang sangat tepat untuk bertukar cerita.

Ajang merendahkan privasi dan kesehatan mental

Namun, sayangnya banyak yang tidak mengindahkan privasi dan kesehatan mental saat momen silaturahim yang seharusnya kondusif ini.

Ranking pertama sudah pasti "Kapan menikah?", korbannya adalah orang-orang yang masih melajang, baik belum mendapatkan jodoh, gagal menikah, atau trauma berumah tangga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline