Sudah lama sekali aku tidak naik angkutan kota di kota tempatku dibesarkan ini, bahkan terakhir kapan naik kendaraan ini, aku lupa.
Aku melamun menatap jendela, menatap kendaraan, bangunan, dan objek lainnya berlalu dengan cepat.
Saat terpaku, tiba-tiba ada 'tamu' yang datang tanpa permisi atau sopan santunnya saat bertamu ke hati dan pikiran.
Kisah ini adalah tentang aku dan dirimu di sebuah angkutan kota yang sayangnya hanya sekali dalam seumur hidup sebagai pasangan kekasih.
Kita pernah membuat janji agar kita naik ke angkutan kota dengan jurusan yang sama ke tempat yang sama.
Kencan kita terlalu aneh kalau dipikir-pikir, mengapa? Kencan cuma siang, malamnya kita sibuk dalam tugas masing-masing.
Maklum, saat itu masih SMA dan belum diizinkan untuk mengendarai sepeda motor ke jalan raya, kurang romantis, bukan?
Dari sini, aku mengagumimu saat kita menjalin asmara karena kesederhaanmu, tidak terlalu banyak permintaan.
Kamu tidak menuntut aku harus bisa mengendarai sepeda motor saat usiaku sudah waktunya bisa membawa sepeda motor.
Namun, setelah berpisah denganmu sekian lama, aku merasa kenangan pertemuan kita terasa pahit untuk diingat.
Ya, lagi-lagi soal ego yang mengalahkan kita berdua, ego kitalah yang mengadu domba kita satu sama lain.