Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Faiz Attoriq

Kontributor lepas

Masa Bodoh dengan Pencapaian Orang itu Menyenangkan

Diperbarui: 5 April 2023   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup yang menyenangkan. (Foto: Unsplash.com/Guille Alvarez)

Setiap acara, seperti buka bersama, reuni, atau acara keagamaan pasti ada kesempatan bertemu dengan teman atau kerabat yang lama tidak bertemu.

Semakin lama tidak bertemu, semakin banyak cerita yang tidak diketahui, wajar jika selalu ada bahan obrolan yang banyak.

Sampai-sampai, mereka lupa waktu saking panjangnya cerita satu sama lain, beda dengan saat masih bertemu tiap hari.

Ada saja bahan obrolan saat reuni atau acara keluarga, seperti kabar selama mereka tidak bertemu, status hubungan, atau pencapaian.

Khusus pencapaian, banyak yang sudah meraih beberapa hal, mulai dari pekerjaan sampai jumlah anak.

Seperti 'reuni' di teman SMA, kami berkumpul di acara pernikahan teman saya, banyak yang masih belum menikah juga.

Apakah ada yang iri? Jelas tidak, urusan kami hanya memenuhi undangan, bersalaman dengan teman yang menikah, makan, dan mengobrol panjang lebar dengan teman sesama tamu.

Beruntung saya punya lingkungan seperti ini, tidak ada celetukan "Kapan menyusul?" yang sangat menyakitkan kalau di keluarga.

Ternyata, tidak semua lingkungan mengasyikkan seperti ini, ada lingkungan keluarga yang agak toksik menurut saya.

Misal, kakak ipar sepupu saya jadi PNS, selalu saja saya dituntut agar mengikuti jejaknya, katanya akan terjamin.

Atau, ada yang membanding-bandingkan saya dengan sebayanya yang sudah bekerja lebih mapan, bahkan menikah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline