Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Faiz Attoriq

Kontributor lepas

Alasan Menulis: Tidak Bisa Bertutur Secara Sistematis

Diperbarui: 15 Maret 2023   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis sebagai teman hidup. (Foto: Unsplash.com/Nick Morrison)

Banyak orang yang penutur yang andal atau ahli bicara di depan umum, malah ada yang jago menjadi orator saat demo.

Namun, saya adalah kaum minoritas karena memiliki tipe orang yang menyampaikan gagasan secara lisan tidak pernah bisa sistematis.

Setiap berbicara di depan umum, saya selalu mengalami keringat dingin, bahkan lupa dengan apa yang akan saya katakan nantinya.

Makanya, setiap berdebat, saya lebih banyak untuk diam, terlebih lagi apabila argumen yang harus saya sampaikan sangat panjang.

Perihal menceritakan sesuatu, saya sering kehilangan beberapa bagian penting karena mudah lupa jika tidak diabadikan dalam sesuatu, seperti dicatat.

Memang, sejak mengenyam bangku sekolah, saya selalu suka mencatat karena terlalu mudah terlupa, tetapi paling ogah kalau disuruh maju untuk berbicara langsung.

Maksudnya, saat materi pidato, saya paling bisa kalau ada teks utuh atau poin yang akan saya sampaikan.

Memang, saya akan gemetar dan bingung dengan apa yang harus saya katakan ketika berada di depan umum seperti berpidato, ini yang membuat saya mudah lupa.

Dengan menulis, saya menemukan jalan hidup saya sendiri, seperti menyampaikan gagasan lebih mudah melalui tulisan.

Mengapa? Dari tulisan inilah, saya bisa tahu gagasan mana yang belum saya sampaikan dan bisa ditulis secara sistematis.

Karena dengan menulis, saya menjadi lebih percaya diri untuk menyampaikan gagasan, aspirasi, atau kritik tanpa harus bertatap muka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline