Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Faiz Attoriq

Kontributor lepas

Janggal Jika Bahasa Asing Dipadankan ke Bahasa Indonesia

Diperbarui: 15 Maret 2023   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diksi. (Foto: Unsplash.com/Joshua Hoehne)

Pernah dengar istilah download yang dipadankan menjadi unduh dan unggah adalah padanan dari istilah upload?

Atau yang biasanya sering bilang selfie untuk berfoto dengan diri sendiri langsung kena culture shock begitu diganti dengan swafoto?

Terbaru, viral sejak pandemi Covid-19, muncul istilah luring atau luar jaringan untuk offline dan daring dipadankan dengan daring atau dalam jaringan.

Masih banyak istilah asing yang dipadankan ke dalam bahasa Indonesia agar terkesan lebih Indonesia dan tidak krisis identitas.

Namun, terdengarnya seperti janggal atau malah membuat kata tersebut menjadi kurang familier di telinga masyarakat sekarang ini.

Sebagian besar masyarakat akrab dengan padanan dalam bahasa asing karena istilah tersebut diperkenalkan oleh kesepakatan internasional, terutama teknologi.

Dalam situs resmi pemerintahan, istilah yang digunakan sudah mulai beralih ke versi bahasa Indonesia asli meskipun digunakan bersama dengan bahasa asing yang umum.

Sebenarnya, bahasa Indonesia merupakan turunan dari bahasa Melayu karena menjadi lingua franca sejak berabad-abad lamanya.

Selain itu, bahasa Melayu tergolong mudah karena tidak memiliki sistem tingkatan bahasa berdasarkan status kesopanan.

Namun, bahasa Melayu saja tidak cukup kuat untuk menjadi bahasa nasional sehingga diseraplah beberapa istilah asing atau lokal yang disepakati bersama.

Sebagai contoh, kata 'mitra' yang memiliki padanan 'teman', 'gaya', dan 'hina' diambil dari bahasa Sanskerta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline