Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Faiz Attoriq

Kontributor lepas

Susahnya Menghilangkan Kebiasaan Mengadakan Hajatan Menutupi Jalan

Diperbarui: 1 Maret 2023   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sangat sudah untuk meninggalkan budaya hajatan menutupi jalan. (Foto: Unsplash.com/Call Me Fred)

Adakah yang kesal tidak bisa keluar-masuk rumah karena akses rumahnya terhalang tenda hajatan yang diadakan tetangga?

Adakah juga di sini yang ketika melewati sebuah jalan, tiba-tiba ada hajatan yang menutup akses tersebut?

Atau, adakah pula di sini yang jengah dengan berita kemacetan di beberapa jalan karena ada tenda hajatan yang memakan jalan?

Saya dan pasti Anda juga pasti resah dengan menghadapi masalah jalan yang terhalang tenda hajatan warga setempat.

Ya, fenomena ini selalu ada di berbagai daerah di Indonesia dan dipelihara secara baik oleh masyarakatnya, seolah menjadi hal yang wajar.

Pengalaman pribadi
Dimulai dari cerita pribadi saya yang jengkel dengan adanya tenda hajatan yang menutupi depan rumah saya

Jalan desa di depan rumah saya yang tidak bisa dianggap kecil pun menjadi korban tenda hajatan, bahkan sampai dua kali seperti ini.

Mau keluar-masuk rumah saja sulit dan sungkan, parkir motor harus agak jauh dari tenda agar mobilisasinya mudah.

Pengalaman kedua, saya naik taksi online melewati suatu jalan yang dipilih driver, ternyata jalan yang kami tempuh terhalang tenda hajatan.

Seketika sopir itu mengomel karena manuver ribet dan memakan waktu untuk mencari jalan alternatif agar saya sampai di tujuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline