Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Faiz Attoriq

Kontributor lepas

Menyerah Tidak Selamanya Buruk

Diperbarui: 19 Februari 2023   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadang, rasa menyerah timbul begitu berhadapan dengan masalah hidup yang tidak kunjung reda. (Foto: Unsplash.com/Noah Silliman)


Banyak orang yang memiliki jalan hidup yang mulus dan sukses meraih apa yang diinginkan selama ini.

Ada yang pada akhirnya juga sukses meski harus berdara-darah di awal dan dihajar problematika di tengah jalan.

Namun, tidak sedikit yang harus menyerah karena berulang kali menemui kegagalan saat mengejar apa yang menjadi impiannya.

Bagi yang memutuskan untuk berhenti, mereka merasa banyaknya rintangan yang mengganggunya membawa pesan bahwa impiannya bukan miliknya.

Sayang, mereka yang memutuskan untuk menyerah kerap dihakimi oleh lingkungannya sebagai pecundang dan tidak memiliki daya juang.

Mereka mencacinya karena masalah yang dihadapi oleh seseorang tersebut hal yang sangat remeh.

Namun, bagi orang yang menyerah itu menganggap masalah yang dihadapinya sangat berat.

Tidak ada satu pun orang yang bisa atau bahkan patut untuk membandingkan beban hidup setiap orang.

Sebab, setiap orang memiliki ambang batas kemampuan menghadapi masalah yang tidak akan pernah sama.

Sangat tidak pantas jika menganggap orang lain yang menyerah dalam menghadapi masala dengan label sebagai individu yang lemah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline