Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Tuhan Diam, di Saat Umat Islam dan NabiNya Dihujat?....

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sungguh sebuah pertanyaan yang menyesaki dada ini, dialam bawah sadarku sesekali tanpa terasa bibir ini bergumam mencari jawaban Tuhan untuk masalah ini. Bukan kah Tuhan dalam Al-Qur'an selalu menjawab rintihan do'a kaum muslimin tatkala ditimpa kesulitan dalam berbagai pertempuran dengan kaum kafir?.... bukankah Tuhan sangat mencintai Nabi Muhammad SAW dengan berbagai gelar yang diberikan kepadanya, Alamin, Assiddiq, khotamul anbiya, imam para Nabi dan Rosul, menjumpai Tuhan di Arsy dll, bahkan dalam sebuah Ayat Al-Qur'an Allah SWT dan malaikat bersholawat kepada beliau serta menganjurkan kepada orang-orang yang beriman agar bersholawat dan meminta keselamatan untuk beliau. Namun kini Rosulullah yang begitu mulya seenaknya dinistakan dengan beragam cara, belum habis dari ingatan kita bagaimana Salman Rusdi membat cerita fiktif tentang kehidupan Nabi yang begitu hina didalam novel The SatanicVerses, muncul lagi karikatur nabi diharian Jelly Posten Denmark dan kini muncul lagi yang secara bersamaan film innocence of moslems buatan Amerika yang didalamnya menceritakan kehidupan nabi yang begitu terhina dan sangat merendahkan serta Kartun Nabi di Majalah Harian Perancis.

Tuhan sepertinya tidak lagi mau menoleh dan menurunkan azab atas berbagai hujatan ini, kita bisa melihat Amerika, Myanmar, Perancis, Denmark, Jerman dan Swedia, Negara - negara yang paling sering mempropagandakan anti Islam (Islamphobia) dan menjadikan Islam sebagai tirani serta ancaman eksistensi mereka didunia ini, sementara ini adem ayem saja,   tak ada sebuah kejadian yang luar biaa yang memporakporandakan kehidupan mereka seperti Gempa Bumi, Tsunami atau kejadian-kejadian yang dilandasi oleh kecongkakan dan kesombongan mereka. Namun yang terjadi justru negara-negara yang berpenganut Muslim terbesar seringkali tertimpa mushibah, seperti Iran, Afghanistan, Indonesia, Pakistan dan Banglades, negeri-negeri ini sepertinya menjadi langganan  menerima siksaan Allah.

Namun dikala aku tersadar, aku ucapkan Istighfar berkali-kali, memohon ampunan kepada Allah atas suudzonku kepada-Nya. Dalam berbagai literatur pemahaman Agama yang ku pahami, ternyata Allah tidak pernah tidur dan diam melihat tingkah laku manusia dijagat ini. Berbagai sekenario Tuhan dimuka bumi itu semua sesuai rencana-Nya, Namun yang pasti sebuah jawaban yang menjadi renungan buatku adalah kenapa Tuhan dekat dengan umat-umat-Nya terdahulu, disaat Nabi Muhammad diutus Tuhan untuk menyampaikan risalah-Nya, berbagai tantangan, intimidasi, teror kaum musyrikin dengan sukses dapat dihancurkan oleh Nabi dan para Sahabatnya karena tangan-tangan Tuhan bermain disana. sebuah kisah dalam perang Badar pasukan kaum Muslimin hanya berjumlah 300 sedangkan pasukan musyrikin 3000 orang tapi dengan tanpa kesulitan yang berarti, kaum muslimin yang begitu kecil mampu mengubrak abrik pasukan besar, karena tangan-tangan Tuhan bermain didalamnya, seperti Firman Allah: Walaupun Jumlah sedikit akan mengalahkan jumlah pasukan yang besar, kecuali atas seidjin Allah.

Berbagai anugrah dan pertolongan Tuhan kepada umat-Nya terdahulu, ternyata kuncinya adalah kualitas keimanan umat terdahulu sangat jauh nilainya dibandingkan dengan kualitas keimanan umat sekarang ini, mereka menjadikan Islam diatas segala-galanya, kematian dimedan perang sangat mereka dambakan untuk menjadi Syuhada,  hingga jangan jadi sebuah kekecewaan kepada Tuhan bila Dia tak lagi mau menolong kesengsaraan umat Islam dewasa ini. Yang mana Rosulullah pernah bersabda dalam sebuah Haditsnya:  "akan datang suatu jaman, dimana umat Islam seperti buih dilautan, tak ada harganya sama sekali didepan orang-orang kafir dan fasiq, karena mereka dilanda dua penyakit, yaitu Cinta dunia dan takut mati.

Sudah  bukan menjadi rasasia umum lagi setiap negara yang mayoritasnya muslim seperti Indonesia kita ini, menjadi sapi perahan negara Amerika dan Negara-negara Eropa, mereka memfasilitasi berbagai kepentingan Amerika dan sekutunya untuk menguras sumber daya alamnya, tak peduli rakyatnya kelaparan, tak sampai disitu warga negaranya pun rela dikorbankan dengan berbagai stigmatisasi,  teroris, radikal, fundamentalis dll, dengan tujuan hanya untuk menyenangkan Negeri Paman Sam, karena alasannnya hanya satu, Amerika dan sekutu nya takut lari dan menjauh terlebihnya memusuhi negara-negara tersebut hingga pundi-pundi Dollar tak mengalir lagi. Wallohu'alam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline