Lihat ke Halaman Asli

SAJAK CAIRO

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SAJAK CAIRO

Rinduku wahai debu-debu panas negeri ilmu..
Pasir-pasir butir membutir tersapu angin sela-sela piramid..

Wahai kau wanita bercadar..

masihkah kau dibalut warna hitam..
Sementara di langit sana matahari menembak..

pelurunya tembus diantara Strings dan Piramid..

Lihatlah! Para petualang dunia bergemuruh bagai buih-buih ombak laut merah..

kalam-kalam illahi ditenggelamkan dalam qolb para penjajah ilmu..

Wahai para pujangga syair-syair merdu.. betapa kau tak jemu merangkai kata..

sementara mereka terjungkir mencari sebuah arti dan tenggelam dalam dunia hitam..
Tengoklah laut Merah dengan rahasianya yang masih tersimpan dalam syair-syair merdu para pujangga kehidupan..

Wahai fira’un!! Andai kau masih bernyawa..

lihatlah! Betapa kau merugi dengan keangkuhanmu..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline