Lihat ke Halaman Asli

MASE

Mochammad Hamid Aszhar

The Light of "Sholat" (Bagian Ketiga)

Diperbarui: 4 Juni 2024   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Sholat tidak hanya diam, ada kesadaran, keselarasan, penerimaan, ucapan dan gerakan tubuh dinamis. Why ? Manusia terdiri atas tubuh, energi, pikiran dan emosi. Tubuh dan energi adalah rumah bagi pikiran dan emosi yang perawatannya sangat penting untuk kesehatan, keberlimpahan, cinta, kedamaian dan kebahagiaan manusia itu sendiri. Ucapan dan gerakan tubuh dinamis dalam sholat membangun kesadaran (awareness), keselarasan (alignment) dan penerimaan (acceptance). Posisi tubuh utama yang terlibat dalam 'sholat' adalah posisi berdiri (qiyyam) dengan sudut 180 derajat , the half standing forward bend pose (ruku') dengan sudut 90 derajat, posisi sujud (sijdah) dengan sudut 45 derajat sebanyak 2 kali. Satu putaran gerakan sholat disebut satu rokaat (rak'ah) dengan jumlah sudut 360 derajat. Posisi berdiri (qiyyam), adalah posisi kesadaran/awareness (assalmu). Posisi the half standing forward bend (ruku'), adalah keselarasan/alignment (aslama). Posisi sujud (sijdah) adalah posisi penerimaan/acceptance (istaslama). 

Selain sesuai dengan fitrah jalan hidup manusia, sesuai dengan anatomi alamiah tubuh manusia, gerakan sholat juga sesuai gerakan alamiah alam semesta yang berputar 360 derajat. Mulai dari mikrokosmos, proton, neutron dan elektron hingga makrokosmos, rotasi bumi, planet, matahari, tata surya, galaksi, oort cloud, local interstellar cloud dan observable universe. Sholat adalah konsep sempurna untuk memelihara kondisi mental, fisik dan spiritual manusia selama setiap gerakan sholat dilakukan secara benar dan khusyu' sesuai tuntutan alamiah anatomi tubuh, vibrasi dan frekuensi energi serta ritme gerak alam semesta. Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan Prof Ekelund dari Cambridge University ditemukan bahwa di Eropa ada 676 ribu kematian setiap tahun karena kurang gerak. Kurang gerak juga menjadi faktro vital dari semua penyakit menahun (long life diseases), seperti hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, osteoarthrosis, jantung koroner, stroke dan kanker. Metode kedokteran modern sampai saat ini hanya mampu mengatasi long life diseases sebatas agar penyakit tidak semakin parah dan menghindari komplikasi, sehingga harus menjalani pengobatan seumur hidup. Natural movement, seperti dalam gerakan-gerakan sholat adalah salah satu harapan utama dunia kesehatan di masa depan. 

Sholat adalah konsep gerakan berputar yang sesuai dengan anatomi alamiah tubuh manusia mulai dari fleksi - ekstensi, abduksi - adduksi, depresi - elevasi, supinasi - pronasi hingga protraksi - retraksi. Sholat bermanfaat untuk keseimbangan (balance), kelenturan (flexibility), ketahanan (endurance), kekuatan (strength), kenikmatan (pleasure) dan kesadaran (consciousness) tubuh kita. Ini adalah semua tujuan dari olahraga. Di sisi lain, saat kita melakukan sholat, saat tubuh dan energi dilibatkan dan berpadu dengan pikiran dan emosi secara sempurna, menyadari sepenuhnya dan menghadiri seutuhnya maka spiritual akan bangkit. Level spiritual naik apabila kita mampu menstimulasi tubuh, energi, pikiran dan emosi hingga terjadi kesadaran (awareness), keselarasan (alignment) dan penerimaan (acceptance) dengan tingkat persisi yang tinggi saat melakukannya. Inilah yang disebut khusyu'. Khusyu' ini menghasilkan kemurnian diri (purification), totalitas (mindfulness) dan kebahagiaan hidup (happiness).

Dengan demikian bila 1 tahun sebanyak 365 hari, dalam 1 hari kita melakukan 17 putaran (rak'ah) sholat maka dalam 1 tahun minimal kita melakukan 6.205 putaran (rak'ah). Bila rata-rata umur manusia 60 tahun dikurangi rata-rata usia dewasa (baligh) umur 15, maka minimal seorang yang melakukan sembah raga dan sembah jiwa dalam sholat tersebut sebanyak 310.250 putaran (rak'ah). Bila satu putaran dibutuhkan waktu 10 menit maka kita sudah melakukan sholat selama 3.102.500 menit atau sekitar 51.708 jam. Bila dipraktikkan dengan disiplin dan benar, exercise melewati 10.000 jam (outlier) tersebut harusnya mengevolusi diri seseorang mengalami kesehatan secara fisik, mental dan spritual sehingga berdampak pada kebahagiaan dan kesuksesan (QS 107 : 1-7). 

Bersambung ...

Referensi :

Ibn Katsir, Ismail (701-774 H), Tafsir Alquran al-Adziim, Dar Alamiah. Q.S 9 : 18; Q.S 2 : 45; Q.S 2 : 110 ; Q.S 2 : 177;  Q.S 13 : 22; Q.S 14 : 31; Q.S 7 :170; Q.S 9 :18;  Q.S 3 :43; Q.S 3 : 101; Q.S 2 : 102; Q.S 2 : 103; Q.S 2 : 162; Q.S 5 : 6; Q.S 5 : 12; Q.S 11 : 114; Q.S 14 : 37; Q.S 14 : 40; Q.S 15 : 98; Q.S 17 : 78; Q.S 19 : 31; Q.S 19 : 59 Q.S 20 :14; Q.S 20 : 132; Q.S 22 : 77; Q.S 23 : 2; Q.S 24 : 56; Q.S 29 : 45; Q.S 31 : 17; Q.S 35 : 29; Q.S 48 :29; Q.S 87 : 15; Q.S 98 : 5  

An-Nawawi, Yahya bin Syarf , Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, Dar Ibnu Hazm, 1433 H. 

Al Albani, Muhammad Nasiruddeen.,The Prophet's Prayer As Though You See It, CreateSpace Independent Publishing Platform (September 26, 2017)

Klussman, Kristine, Nicola Curtin, Julia Langer, Austin Lee Nichols , The Importance of Awareness, Acceptance, and Alignment With the Self : A Framework for Understanding Self-Connection, Europe Journal Psychology. 2022 Feb; 18(1): 120–131. Published online 2022 Feb 25. 

Al-Musyaiqih, Prof. Dr. Khalid bin ‘Ali, Al-Mukhtashar fi Al-‘Aqidah, Maktabah Ar-Rusyd, 1433 H.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline