Lihat ke Halaman Asli

Puisi Kehidupan

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi untuk hidup puisi kehidupan

Sebrangi lautan fatamograna di persimpangan fajar

Bagai oase di tengah terik matahari membakar kulit ular sanca yang menggesek gesekkan panjang tubuh dan mengganti kulitnya,

Apalah arti kata tanpa makna

Apalah arti tulisan tanpa daya

Puisi untuk hidup puisi kehidupan

Melintasi bersih kotornya dunia

Lalui hitam putihnya hati manusia

Puisi untuk hidup puisi kehidupan

Haramkan batas untuk mencerdaskan

Lurus itu bukan bagian dari garis

Dan terputus merupakan lambang kebinasaan revolusi pemikiran

Tetapi berkelok tak kenal atas bawah juga kiri taupun kanan

Butakan segala arah angin penglihatan

Yang tampak hanya di permukaan panca indera

Olehkan kesimpulan dari kekacauan simpul hidup yang seolah mati

Bagai labirin yang menghiasi otak manusia

Ber alur dan berbelok

Puisi untuk hidup puisi kehidupan

Bisakah kau hidup dengan puisimu?

Yogyakarta, 24 maret 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline