Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Zarkariansyah

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan, Prodi Ilmu Komunikasi

Segmenting, Targeting, dan Positioning

Diperbarui: 3 Juli 2023   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Segmenting targeting positioning (STP) adalah dalam pemasaran produk, terdapat tiga komponen utama yang harus djalankan sebagai rangkaian  dari strategi promosi perusahaan.

Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan karakteristik yang berbeda, seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, minat, perilaku pembelian, dan sebagainya. Tujuan dari segmentasi adalah untuk mengidentifikasi kelompok pelanggan yang berbeda yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa, sehingga perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien. Setelah melakukan segmentasi, perusahaan harus memilih kelompok pelanggan yang akan menjadi sasarannya. Hal ini disebut targeting tujuan dari targeting adalah untuk memilih segmen pasar yang paling menjanjikan untuk perusahaan, dengan mempertimbangkan faktor seperti ukuran pasar, tingkat persaingan, dan tingkat keuntungan yang potensial. Setelah memilih segmen pasar yang tepat, perusahaan harus menentukan posisi merek mereka di pasar. Hal ini disebut positioning. Tujuan dari positioning adalah untuk membangun citra merek yang kuat dan unik dalam pikiran pelanggan, sehingga merek tersebut dapat dibedakan dari pesaing dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan lebih baik. Perusahaan dapat memilih posisi merek yang berbeda-beda, seperti harga yang terjangkau, kualitas yang tinggi, atau inovasi dan keunikan produk. tujuan dari konsep Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) adalah untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan menjangkau pasar yang tepat untuk produk atau layanan mereka, sehingga dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien, memilih segmen pasar yang paling menjanjikan, dan membangun citra merek yang kuat dan unik dalam pikiran pelanggan. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan penjualan, keuntungan, dan kepuasan pelanggan. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis topik STP adalah pendekatan sistematis yang melibatkan empat langkah utama:Analisis pasar: Melakukan analisis pasar untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta kondisi pasar dan pesaing.Segmentasi pasar: Membagi pasar menjadi segmen-segmen yang berbeda berdasarkan karakteristik yang berbeda.Targeting pasar: Memilih segmen pasar yang paling menjanjikan untuk perusahaan dan mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai.Positioning merek: Membangun citra merek yang kuat dan unik dalam pikiran pelanggan dengan memilih posisi merek yang berbeda-beda di pasar.

Hasil penelitian dari analisis STP adalah penentuan segmen pasar yang paling menjanjikan dan pengembangan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan, serta membangun citra merek yang kuat dan unik dalam pikiran pelanggan sehingga dapat membedakan merek dari pesaing dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Kesimpulan dari topik STP adalah bahwa konsep Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) sangat penting dalam pemasaran karena membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan menjangkau pasar yang tepat, memilih segmen pasar yang paling menjanjikan, dan membangun citra merek yang kuat dan unik dalam pikiran pelanggan. Dengan menerapkan pendekatan sistematis untuk analisis STP, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tmereka dan meningkatkan penjualan, keuntungan, dan kepuasan pelanggan.

Segmentasi, penargetan, dan penempatan iklan (segmenting, targeting, and positioning advertising) merupakan strategi yang sangat penting dalam dunia pemasaran. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep-konsep tersebut secara mendalam, serta mengungkapkan betapa pentingnya menerapkan strategi yang efektif dalam menghasilkan kampanye iklan yang sukses. Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi kelompok yang lebih kecil dan tersegmentasi berdasarkan karakteristik demografis, geografis, perilaku, atau psikografis. Tujuan dari segmentasi adalah untuk memahami konsumen secara lebih baik dan memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih efektif. Dalam segmen pasar yang tersegmentasi dengan baik, perusahaan dapat mengidentifikasi kelompok yang memiliki preferensi dan kebutuhan serupa. 

Salah satu langkah pertama dalam segmentasi adalah mengidentifikasi kriteria demografis seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan lokasi geografis. Selain itu, faktor-faktor seperti minat, gaya hidup, dan nilai-nilai juga dapat digunakan untuk membentuk segmen pasar yang lebih spesifik. Misalnya, dalam industri fashion, segmen pasar dapat dibagi berdasarkan gaya pakaian yang diinginkan atau tingkat pengeluaran yang diinginkan oleh konsumen. Setelah proses segmentasi selesai, langkah berikutnya adalah menargetkan segmen pasar yang sesuai. Penargetan adalah proses memilih segmen pasar yang paling menjanjikan untuk menjadi target kampanye iklan. Tujuan utama penargetan adalah mencapai efisiensi yang maksimal dengan mengarahkan sumber daya pada segmen pasar yang paling mungkin memberikan hasil yang menguntungkan.

Dalam penentuan target pasar, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti ukuran dan potensi pasar, kebutuhan dan preferensi segmen, serta tingkat persaingan di dalam segmen tersebut. Pemahaman yang mendalam tentang segmen pasar yang ditargetkan adalah kunci untuk merancang pesan iklan yang tepat dan menarik bagi konsumen yang dimaksud. Setelah menentukan segmen pasar yang tepat, langkah selanjutnya adalah menempatkan iklan dengan cara yang strategis. Penempatan iklan (positioning) berkaitan dengan menciptakan citra atau persepsi yang diinginkan oleh konsumen tentang produk atau merek yang diiklankan. Tujuan dari penempatan iklan adalah untuk membedakan produk atau merek dari pesaing dan membentuk hubungan emosional atau rasional dengan konsumen. Dalam penempatan iklan, perlu dipertimbangkan beberapa faktor seperti saluran distribusi, media komunikasi yang digunakan, serta konteks dan pesan yang disampaikan. Sebagai contoh, jika produk ditujukan untuk segmen pasar yang lebih muda, maka penempatan iklan di platform media sosial atau aplikasi seluler dapat lebih efektif dibandingkan dengan media cetak tradisional.

Selain itu, pesan yang disampaikan dalam iklan juga harus mencerminkan manfaat dan keunikan produk atau merek. Penting untuk menjaga konsistensi pesan iklan agar menciptakan citra yang baik dan bagus dipandang orang. Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi kelompok yang lebih kecil dan lebih terdefinisi secara demografis, geografis, psikografis, atau perilaku. Hal ini bertujuan untuk memahami preferensi dan kebutuhan konsumen yang berbeda dalam rangka mengembangkan strategi iklan yang relevan. Salah satu contoh masalah dalam segmentasi adalah ketidakmampuan untuk mengidentifikasi segmen pasar yang tepat. Misalnya, perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami karakteristik demografis dan perilaku pelanggan mereka. Tanpa pemahaman yang tepat tentang segmen pasar yang ada, perusahaan mungkin tidak dapat mengembangkan iklan yang efektif atau menjangkau audiens yang relevan. Selain itu, masalah segmentasi lainnya adalah menghadapi segmen pasar yang terlalu luas atau terlalu sempit. Segmen pasar yang terlalu luas dapat membuat pesan iklan menjadi tidak terfokus dan tidak efektif. Misalnya, jika perusahaan mengiklankan produk kesehatan secara umum tanpa menargetkan segmen pasar yang spesifik, mereka mungkin tidak menarik minat audiens yang diinginkan. Di sisi lain, segmen pasar yang terlalu sempit dapat menghasilkan jumlah audiens yang terlalu kecil, yang mungkin tidak menguntungkan secara finansial bagi perusahaan. Jadi, menemukan keseimbangan yang tepat dalam segmentasi pasar adalah tantangan yang harus diatasi.

Setelah melakukan segmentasi, langkah selanjutnya adalah menentukan kelompok target yang akan menjadi fokus iklan. Penargetan melibatkan mengidentifikasi kelompok konsumen yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan perusahaan. Salah satu contoh masalah dalam penargetan adalah kesulitan memilih kriteria yang relevan dan efektif untuk menentukan kelompok target. Misalnya, perusahaan mungkin bingung dalam memilih apakah mereka harus menargetkan kelompok berdasarkan usia, pendapatan, minat, atau faktor lainnya. Tanpa penargetan yang tepat, perusahaan mungkin tidak dapat mencapai audiens yang benar-benar berpotensi menjadi pelanggan.

Masalah penargetan lainnya adalah menghadapi pesaing yang berusaha menarik kelompok target yang sama. Jika beberapa perusahaan berusaha menargetkan kelompok yang sama dengan iklan mereka, persaingan akan meningkat, dan pesan iklan perusahaan dapat terjebak dalam kebisingan pasar. Dalam situasi ini, perusahaan perlu menemukan pendekatan yang unik dan menarik untuk membedakan iklan mereka dari pesaing. Setelah mengidentifikasi kelompok target, langkah berikutnya adalah penempatan iklan yang strategis. Ini melibatkan memilih saluran dan media yang tepat untuk menjangkau kelompok target dengan efektif.

Kesalahan dalam Penempatan:

Penempatan iklan yang salah juga dapat mengakibatkan kegagalan kampanye iklan. Salah satu kesalahan yang umum adalah tidak memilih saluran dan media yang tepat. Perusahaan harus memahami di mana audiens target mereka aktif, baik itu melalui media cetak, digital, sosial, atau saluran lainnya. Selain itu, perusahaan juga harus mempertimbangkan konteks iklan mereka agar sesuai dengan nilai dan persepsi audiens target.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline