Dialog Imajiner Dengan Kucing si Jawara Kampung.
Namanya Arnold, mirip nama depan tokoh film Hollywood Arnold Schwarzenegger, yang juga mantan Gubernur California.
Dikampung saya, yang luasnya kurang lebih sama dengan lapangan bola sepak, Arnold sangat ditakuti, dia tidak ada tandingnya, dan Arnold memang suka gelut.
Pernah suatu ketika, selagi azan subuh berkumandang, dia lewat didepan rumah dengan badan penuh luka dan berdarah!
Saat itu saya hanya membatin, ini pasti habis gelut, dan biasanya dia menang.
Langkahnya santai, tapi terlihat mantap, dia berjalan tanpa melirik kanan-kiri, seperti memakai kaca mata kuda. Terlihat jelas dia sedang menebar aura wibawa.
Arnold ini kucing jantan, yang sering numpang tidur diteras depan rumah saya. Tapi sebenarnya, pilihan favorit hewan nocturnal sekaligus soliter ini, lebih nyaman tidur diatas jok motor matic, yang saya parkir digarasi terbuka.
Kebiasaan tidurnya, saat srengenge mulai memancarkan sinar hangatnya kebumi.
Walhasil, selain untuk peraduan, jok motor tersebut berfungsi sebagai "batu asah", untuk menajamkan kukunya, mungkin juga untuk persiapan gelut, atau hanya peregangan otot, agar kelenturan tubuhnya tetap terjaga.
Akibatnya, jok motor tersebut beret-beret, garis robekannya memanjang, seperti gambar logo minuman berenergi, yang sering kita lihat terpampang dibanner sekeliling sirkuit Motor GP.