Lihat ke Halaman Asli

Di Balik Kisah Ibu Risma yang Usir Hantu dengan SK Wali Kota Surabaya

Diperbarui: 30 Agustus 2019   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang kerja Bu Risma di Balai Kota Surabaya/Dok. Humas Pemkot Surabaya

Saya masih ingat betul mimik wajah dan intonasi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma ketika menceritakan pengusiran hantu di Balai Kota Surabaya.

Di suatu petang sekitar tahun 2016, suasana lantai 2 Balai Kota Surabaya memang terlihat sepi. Hanya ada beberapa petugas keamanan yang berjaga di depan ruang kerja Wali Kota Surabaya.

Kebetulan, saya dan sejumlah kawan diberi kesempatan untuk bertemu Bu Risma di ruang kerjanya. Setelah berdiskusi panjang lebar soal isu yang berkembang, sejurus kemudian ada salah satu kawan yang mengatakan kepada Bu Risma bahwa Balai Kota Surabaya sepi sembari mengaitkan dengan keberadaan hantu.

Akhirnya, cerita itu pun terungkap. Dengan santainya, dia menceritakan kisahnya tentang pengusiran hantu di ruang kerjanya itu.

Dia mengatakan bahwa pada awal-awal menjabat Wali Kota Surabaya tahun 2010, selalu pulang sebelum magrib. Pasalnya, setelah magrib selalu "diganggu" oleh hantu atau penjaga gedung Balai Kota Surabaya.

Hantu itu biasanya mengetuk pintu ruang kerjanya. Namun, ketika ditanya kepada stafnya yang berjaga di depan ruang kerjanya, tidak ada orang yang mengetuk pintunya. Stafnya pun terheran-heran dengan pertanyaan Bu Risma.

Dia pun semakin takut dan khawatir, sehingga memutuskan untuk pulang lebih dulu sebelum matahari terbenam. Namun, setelah beberapa hari mengalami hal itu, dia pun berpikir dan semakin sadar bahwa itu akan mengganggu kerjanya di Balai Kota Surabaya.

Akhirnya, dia mencoba melawan hantu pengganggu itu. Ketika hantu itu kembali samar-samar melewati ruangan kerjanya dan mencoba mengetuk pintu, dia pun dengan lantang bilang: "Kalian jangan ganggu saya, saya disini punya SK Wali Kota Surabaya."

Sejak dibentak Bu Risma seperti itu, akhirnya ketukan pintu itu mulai lamban dan menghilang. Sejak saat itu pula, hantu atau pun penjaga Balai Kota Surabaya itu tak lagi mengganggu Bu Risma meskipun dia selalu pulang malam-malam dari ruangannya.

Gedung Balai Kota Surabaya itu memang masih terlihat bangunan kuno hingga saat ini. Temboknya yang tebal dan jendelanya yang terbuat dari kayu tebal disertai modelnya yang kuno, semakin memastikan bahwa gedung itu dibangunan pada masa lalu.

Dilansir dari Wikipedia.org, Gedung Balai Kota Surabaya itu mulai dibangun pada tahun 1923 dan mulai ditempati pada tahun 1927. Arsitek bangunan itu adalah C. Citroen dan pelaksanaannya H.V. Hollandsche Beton Mij. Biaya seluruhnya, termasuk perlengkapan dan lain-lainnya, menghabiskan dana sekitar 1000 gulden.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline