Semenjak negara kita merdeka, kurikulum yang diberlakukan di satuan pendidikan mengalami perubahan. Hal ini bisa kita runut melalui sejarah perkembangan kurikulum pendidikan kita. Tahun 1947 kita mengenal Kurikulum Rencana Pelajaran Terurai, Rencana Pendidikan Sekolah Dasar (1964), Kurikulum Sekolah Dasar (1968), Kurikulum PPSP (1973), Kurikulum Sekolah Dasar (1975), Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Revisi Kurikulum 1994 (1997), KBK (2004), KTSP (2006), Kurikulum 2013, Kurikulum 2013 Revisi (2016) dan Kurikulum Merdeka yang akan dilaksanakan Tahun 2024.
Berdasarkan fakta di atas, sesungguhnya kita tidak boleh “alergi” terhadap perubahan kurikulum, utamanya praktisi pendidikan. Perubahan kurikulum itu sebuah keniscayaan. Terjadinya perubahan kurikulum merupakan indikasi bahwa dunia pendidikan kita mengalami dinamika. Pendidikan kita tidak stagnan (jalan di tempat). Kurikulum harus selalu disesuaikan dengan kondisi perkembangan zaman dan tantangan masa depan. Oleh karena perubahan kurikulum merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Tentu perubahan tersebut didasarkan padakajian akademik yang holistik. Perubahan tersebut mendasarkan pada teori-teori baru dan bukti empiris yang sudah dilakukan.
Kurikulum Merdeka (KURDEKA) yang sedang kita usung ini salah satu aksentuasinya terkait penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila. Kemajuan IPTEK seringkali membawa dampak negatif terhadap tergerusnya nilai-nilai Pancasila pada generasi penerus bangsa. Menyadari hal ini, Pemerintah bertekad kuat untuk menguatkan karakter Profil Pelajar Pancasila dalam diri peserta didik. Salah satu kebijakan yang dilakukan adalah menerapkan kurikulum baru yang disebut KURDEKA. Kalau pada kurikulum sebelumnya Penguatan Pendidikan Karakter disisipkan di sela-sela pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Di Kurikulum Merdeka, penanaman karakter Profil Pelajar Pancasila tidak cukup melalui budaya madrasah, ekstrakurikuler maupun intrakurikuler, tetapi penguatan Profil Pelajar Pancasila juga dilaksanakan melalui kegiatan proyek yang dikenal dan P5 dan P2RA. Kegiatan tersebut mendapatkan alokasi waktu tersendiri sebagaimana temaktub dalam struktur kurikulum. Dengan disediakannya alokasi waktu tersebut kegiatan P5 dan P2RA bukan hanya sebagai aksesoris formal melainkan ter-ejawantahkan dalam situasi nyata dan faktual. Kita berharap KURDEKA ini dapat mewujudkan Pelajar Pancasila yaitu pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. SALAM KURIKULUM MERDEKA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H