SIDOARJO - (01/06/2024), Pada kegiatan Kerja Nyata Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, kelompok KKN Untag Surabaya melakukan survey dan diskusi pada tanggal 12/05/2024 dengan warga RT 04 yang memiliki potensi budidaya ikan. RT setempat menginformasikan beberapa permasalahan yang saat ini tengah terjadi di Desa Balonggabus Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo.
Saat ini ketahanan pangan menjadi masalah utama bagi warga Desa Balonggabus serta keterbatasan lahan budidaya yang kian tergerus karena padat penduduk. Dari permasalah tersebut kami mengusulkan beberapa solusi yang nantinya akan diterapkan Di Desa Balonggabus. Salah satu solusi yang kami berikan adalah Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember).
Budikdamber yang kami usulkan merupakan inovasi lingkungan yang mengusung budidaya ikan dalam ember serta memanfaatkan limbah air dari ikan sebagai pupuk untuk tanaman. Air imbah dari ikan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organic cair pada tanaman, karena di dalam air limbah ikan tersebut mengandung unsur hara Nitrogen dan Pospor yang paling dominan.
Selain itu, kandungan NH3, NO3, NO2, C-Organik, dan rata-rata memiliki Ph 7-8 yang dapat menyuburkan tanaman. Budikdamber sangat tepat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan ditengah keterbatasan lahan di Desa Balonggabus Sidoarjo.
Dalam pembuatan Budikdamber, kelompok kami memilih untuk membudidayakan ikan lele dan memanfaatkan air limbah sebagai sumber air sekaligus pupuk untuk tanaman hias. Kami memilih tanaman hias karena media tanah yang ada di lahan tersebut bersifat kering dan sangat tidak cocok digunakan untuk menanam tanaman kangkung, sawi dan bayam. Kemudian untuk jenis ikan yang dipilih untuk dibudidayakan adalah jenis ikan lele karena ikan lele perawatannya cukup mudah dan tidak terlalu memiliki resiko yang besar untuk gagal saat dibudidayakan.
Dalam praktik pembuatan Budikdamber kami melakukan beberapa tahapan -- tahapan diantaranya :
- Menyipkan beberapa alat dan bahan diantaranya : Ember dengan kapasitas 150 liter, kabel Tis sebagai perekat ,kawat Ram 5 meter, soldier, kran air sebagai sirkulasi air, serta alat pemotong.
- Setelah melakukan persiapan alat, kami melakukan pembuatan Budikdamber secara langsung bersama para POKMAS dan Pak RT. Pembuatan Budikdamber ini terdapat beberapa tahapan, pada tahap yang pertama yaitu pembuatan lubang bawah ember dengan menggunakan soldier, hal tersebut dilakukan guna memberikan kran air untuk sirkulasi air limbah dari lele
- Kemudian pada tahapan kedua, yaitu memasang kran yang telah disiapkan
- Selanjutnya pada tahapan ketiga membuat lubang pada bagian tutup ember dengan menggunakan alat pemotong yang nantinya tutup ember tersebut akan terbuka menjadi 2 lubang kanan dan kiri.
- Setelah diberikan 2 lubang atas kanan dan kiri, kemudian bagian yang lubang tersebut diberikan tutup berupa kawat ram yang telah diukur kemudian dipotong untuk menutupi kedua lubang tutup, kemudian direkatkan menggunakan kabel tis tersebut.
- Setelah selesai pada pembuatan ember budidayanya, tahap selanjutnya adalah mengisi air pada ember tersebut lalu diikuti dengan memberikan probiotik untuk mensterilkan air dari bau plastik ember tersebut, agar nantinya lele yang akan masuk ke dalam ember tersebut dapat beradaptasi dan hidup dengan baik.