Lihat ke Halaman Asli

Jangan Mager di Masa Pandemi, Yuk Olahraga untuk Meningkatkan Imunitas!

Diperbarui: 24 November 2021   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels 

Menurut penelitian, orang yang rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik terbukti memiliki tingkat imunitas yang lebih sehat dan kuat (konsentrasi serum dari sel T CD4 dan imunoglobulin IgA  yang lebih tinggi). Hal ini tentunya akan menurunkan resiko terkena penyakit COVID-19 di masa pandemi ini. Apa saja olahraga yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas? Yuk simak ulasan berikut ini!

Bagaimana olahraga dapat meningkatkan imunitas?

Olahraga dengan intensitas sedang mampu mendukung fungsi pemantauan kekebalan tubuh manusia terhadap patogen, karena aktivitas fisik merangsang perubahan sel darah putih antara sistem peredaran darah dan jaringan. Selain itu, olahraga juga mampu meningkatkan perlindungan terhadap infeksi yang dipicu oleh mikroorganisme intraseluler. Olahraga yang teratur juga dapat melindungi tubuh kita terhadap infeksi bakteri dan virus serta meningkatkan respon imun terhadap patogen dan vaksin.

Menurut penelitian, latihan fisik dengan intensitas sedang seperti aerobik terbukti dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Latihan fisik aerobik dapat meningkatkan kekebalan tubuh dengan meningkatkan stadium dan karakteristik limfosit T, neutrofil, makrofag, dan monosit yang merupakan elemen penting dalam perlindungan tubuh terhadap infeksi, meningkatkan kadar imunoglobulin, terutama IgA dan IgG yang berperan fungsi penting dalam memerangi infeksi paru-paru.

Peningkatan kapasitas aerobik dari olahraga yang teratur terbukti secara signifikan mengurangi faktor risiko COVID-19 karena secara umum latihan aerobik dapat mencegah dan mengurangi keparahan penyakit yang disebabkan oleh gangguan paru-paru (pneumonia, ARDS, dan gejala seperti pneumonia, batuk dan sesak napas).

Rekomendasi olahraga pada masa pandemi

Ilustrasi Plank. pixabay.com

WHO merekomendasikan aktivitas fisik intensitas sedang selama 150 menit atau intensitas tinggi selama 75 menit perminggu, atau gabungan dari keduanya. Rekomendasi ini tetap dapat dicapai di rumah tanpa menggunakan alat khusus. 

Contoh gerakan olahraga yang dapat dilakukan di antaranya adalah jumping jacks, plank, push up, chair dips, squat, dan lainnya. 

Tentunya tingkat kebugaran setiap orang berbeda-beda, maka dari itu beberapa orang mungkin perlu mengubah gerakan yang dilakukannya seperti push up yang bertumpu pada lutut, atau chair dips dengan posisi lutut ditekuk.

Ilustrasi chair dips. Freepik.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline