Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Iwan

Pelajar Seumur Hidup

Romantika Pungli dan Seni Bernegosiasi

Diperbarui: 10 November 2016   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

elvanelnino

Serupiah pun akan saya urus kalau pungli!

Pernyataan perang Presiden Jokowi terhadap pungli itu ditulis Kompas.com untuk judul sebuah berita pada selasa 18 oktober 2016. Kalimat itu akan terdengar biasa saja kalau yang mengucapkan Mang Saman, security di perumahan saya. Lha ini Pak Jokowi, bung.

Pemimpin yang aksi-aksinya bikin oknum-oknum kotor jantungan.

Bagaimana gak jantungan, gak ada angin gak ada hujan, tau-tau beliau sudah ada di depan kantor atau instansi yang dicurigai tidak beres. Oknum-oknum kotor itu jelas gak siap, kaget dan gak bisa ngeles, cuma bisa pasrah. Persis kaya wanita yang kedatangan tamu bulanan 15 menit sebelum adzan maghrib berkumandang di bulan ramadhan.

Dengan membentuk tim Sapu Bersih Pungli yang dikomandoi Pak Wiranto, Pak Jokowi terlihat gak main-main. Sebodo amat meski orang-orang bilang; Presiden kok ngurus yang kecil-kecil.

Demi memberi kesan ilmiah pada tulisan ini, apa boleh buat Saya harus mencari definisi pungli di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menurut kbbi.web.id pungli itu akronim dari pungutan liar, 'me-mungli artinya meminta sesuatu (uang dan sebagainya) kepada seseorang (lembaga, perusahaan dan sebagainya) tanpa menurut peraturan yang lazim.

Yang menarik definisi pungli menurut wikipedia, Pungli adalah pengenaan biaya di tempat yang tidak seharusnya biaya dikenakan atau dipungut. Kebanyakan pungli dipungut oleh pejabat atau aparat. Walaupun pungli termasuk ilegal dan digolongkan sebagai KKN, tetapi kenyataannya hal ini jamak terjadi di Indonesia.

Coba perhatikan poin terakhirnya, luar biasa kan negeri kita.

Belum lama di Indonesia Lawyer Club, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Yang menjadi nara sumber, menceritakan aksi-aksinya ketika mencak-mencak di jembatan timbangan. Beliau mengatakan betapa pungli ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Eetdah dari dulu kali Pak! Cuma jelata seperti kami bisa apa?

Saya jadi teringat lirik lagu Iwan Fals,

"Di depan ada polantas wajahnya begitu buas, tangkap aku. Tawar menawar harga pas, tancap gas."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline