Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Hilmi

Rakyat Indonesia

Lahirnya "Sang Pencerah"

Diperbarui: 26 September 2022   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Malam ini dalam penanggalan Hijriah sudah memasuki bulan ketiga yaitu bulan Rabiul Awwal. Ya bulan ini identik dengan bulan Maulid Nabi, perayaan untuk memperingati kelahiran baginda Nabi Muhammad. Selain itu, bulan ini biasanya bulan yang sangat ditunggu oleh kaum santri, sebab kadang pondok pesantren atau lembaga agama dan pendidikan terkait meliburkan aktivitas di pondok dan santri diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing untuk memperingati Maulid Nabi di rumahnya.

Dalam sejarah, Nabi lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal atau 20 April 571 M. Di Indonesia sendiri ketika mulai masuk bulan ini, orang-orang mulai banyak yang mengadakan pengajian umum, shalawat bersama dan acara keagamaan lainnya, ini tidak lain sebagai bentuk rasa kebahagiaan menyambut bulan dimana "Sang Pencerah" dilahirkan. Selain orang-orang, lembaga-lembaga agama ataupun pendidikan juga biasanya turut mengundang mubaligh atau penceramah untuk mengisi pengajian guna memperingatkan maulid Nabi Muhammad.

Dalam lingkup kecil, di langgar atau mushalla juga menggelar doa  bersama dan pembacaan Diba' (senandung pujaan kepada baginda Nabi Muhammad). Biasanya ini tepat dilakukan di malam tanggal 12 Rabiul Awwal.

Apapun kegiatan yang dilakukan baik itu pengajian umum atau pembacaan doa bersama yang dilakukan masyarakat, yang pasti pada intinya adalah bentuk rasa bahagia atas kelahiran baginda Nabi Muhammad sebagai pembawa kebenaran dan ekspresi rasa cinta pada Nabi Muhammad SAW.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline