Tepat hari ini Indonesia meraih kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan yang telah gugur. Dalam tulisan penulis sebelumnya, penulis sedikit menyinggung perihal refleksi kemerdekaan berupa kecintaan masyarakat yang tergambar melalui banyaknya bendera yang dipasang di depan rumah-rumah mereka.
Selain refleksi kemerdekaan yang terlihat atau dhahir, ada juga refleksi lain dari masyarakat yang abstrak atau tak kasat mata. Refleksi tersebut berupa kegiatan doa bersama yang dihadiahkan kepada para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan Indonesia (dalam hal ini), kegiatan ini di tempat tinggal penulis diistilahkan dengan "Badi'an". Entah bagaimana penulisan yang lebih tepatnya, karena disini penulis hanya menuliskan dengan logat sebutan yang ada di tempat tinggal penulis.
Badi'an sendiri (menurut definisi dari penulis) adalah pembacaan ayat Al-Qur'an atau biasanya surat Yasin dan Tahlil bersama-sama. Badi'an ini biasanya digelar untuk ''nyelameti'' (Jawa:red) hari-hari besar, seperti kemerdekaan pada hari ini atau seperti akan adanya panen raya dan peringatan hari besar lainnya.
Terlepas dari perbedaan penyebutan kegiatan tersebut di banyak daerah di Indonesia, yang pasti kegiatan atau tradisi seperti ini positif adanya. Dalam hal refleksi kemerdekaan masyarakat tidak hanya tergambar dalam suatu yang kasat mata seperti upacara, lomba, pemasangan bendera merah putih dan lainnya, namun juga ada pada yang bersifat abstrak yakni dengan adanya Badi'an ini atau mendoakan pahlawan yang telah gugur..
Yang perlu digarisbawahi adalah semua refleksi yang masyarakat lakukan adalah salah satu bentuk kecintaan masyarakat terhadap bangsa ini dan bentuk rasa terima kasih pada pahlawan yang telah berjasa pada bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H