Cuaca dingin yang dirasakan oleh sebagian masyarakat Jawa Timur dan beberapa tempat lainnya adalah fenomena yang biasa terjadi jelang musim kemarau tiba, ungkap BMKG.
Biasanya cuaca siang hari cenderung panas dan kering, tapi ketika malam hingga pagi hari bersifat dingin, kayak sikapnya do'i.
Salah satu fakto penyebabnya adalah saat kemarau berhembus angin Muson timur-tenggara yang membawa massa udara dari benua Australia yang memiliki sifat kering dan dingin.
Dari deskripsi diatas yang penulis ambil dari beberapa sumber memberikan suatu asumsi bahwa hampir semua yang terjadi di dunia ini berlaku hukum kausalitas (sebab-akibat). Kenapa penulis mengatakan "hampir", tidak mengatakan "Semua di dunia ini berlaku hukum kausalitas".
Karena tidak semua yang ada di dunia ini terkena hukum kausalitas ini, sebab bagaimanapun juga, ada kekuatan yang mengendalikan di luar kendali kita.
Ada sebagian orang yang tahan pukul bahkan anti bacok, api yang selama ini diasumsikan sesuatu yang bisa membakar, ternyata ada yang tidak membakar, seperti yang tergambar dalam lembaran historis bagaimana Nabi Ibrahim tidak merasakan panasnya api yang disulutkan oleh tentara Namrud karena Namrud kalah argumen dengan Nabi Ibrahim tentang Tuhannya.
Namrud yang merasa sangat kesal memerintahkan prajuritnya untuk membuat bara api yang kemudian melemparkan Nabi Ibrahim ke bara api tersebut.
Namun yang terjadi diluar nalar manusia, bukannya merasa panas dengan bara api yang melilitnya, justru Nabi Ibrahim ngobrol Santuy dengan Malaikat Jibril. Aneh bin ajaib memang.
Peristiwa ini diabadikan oleh Allah dalam firman-Nya yang artinya: "Kami berfirman; "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim " (QS. Al-Anbiya':{21} 69).
Dari sedikit cerita dalam peristiwa tersebut mematahkan asumsi bahwa hukum kausalitas tidak semuanya memikat dan pasti.
Tidak semuanya di dunia ini terbagi dalam dua klasifikasi yang berhubungan secara struktural, panas-dingin, api-air, atas-bawah, dan yang lainnya. Yang pasti ada hal diluar nalar yang sulit dijangkau oleh manusia awam biasa. Wallahu A'lam