Lihat ke Halaman Asli

Peningkatan Produktivitas Produksi Tempe Rumahan Melalui Penyediaan Rak Pengatur Suhu Dengan Sitem Monitoring di Desa Pandanarum Kecamatan Pacet

Diperbarui: 19 Januari 2025   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Penyerahan Produk Teknologi Tepat Guna (TTG) Berupa Rak Pengatur Suhu Tempe Kepada Mitra di Desa Pandanarum Pacet(18/01/2025)

Pandanarum, 18/01/2025 - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) Surabaya. Sub kelompok 3 Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang ber anggotakan Mohammad Darmawan, Taufan Danakirti Nugroho, Agung Setiawan, Ayu Sabrina Sugandini, dan  Maulidatur Rohmah membuat inovasi baru berupa Rak Pengatur Suhu Tempe. Dalam kegiatan ini didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Ricky Alejandro Martin S.Psi., M.Psi., Psikolog. Inovasi ini dirancang untuk menjaga suhu fermentasi tetap stabil sesuai kebutuhan, sekaligus memungkinkan pemantauan suhu oleh para pelaku usaha. Inovasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas pabrik tempe juga memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pangan. 

Desa Pandanaram, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto merupakan desa dengan potensi UMKM yang menjanjikan salah satunya yakni produksi tempe skala rumahan yang dimiliki oleh Mas Uqi. Usaha ini sudah dikelola sejak generasi pertama (kakek) sampai sekarang sudah generasi ke tiga. Namun, permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha tempe di wilayah ini adalah ketidakstabilan proses fermentasi akibat suhu lingkungan yang tidak terkendali. Kondisi tersebut sering kali berdampak pada kualitas dan kuantitas tempe yang dihasilkan, sehingga menghambat produktivitas usaha tersebut.

Menurut pemaparan Bu Lina (pemilik produksi tempe rumahan) menjelaskan "Iya lo pak suhu juga mempengaruhi ragi tempe, apalagi pas hujan-hujan gini kita harus ngasi raginya lebih banyak" (18/01/2025). Penerapan rak pengatur suhu ini merupakan inovasi yang penting untuk meningkatkan hasil produksi karena proses fermentasi yang lebih terkontrol. Kerugian akibat produk gagal dapat diminimalkan, sehingga produsen dapat mengalokasikan sumber daya mereka secara lebih efisien.  Selain itu, inovasi ini juga mendorong produsen tempe untuk lebih berteknologi. Dengan pelatihan yang tepat, mereka dapat memanfaatkan alat ini secara maksimal dan bahkan menginspirasi pelaku usaha di wilayah lain untuk menerapkan teknologi serupa.

Dokumentasi Produk Rak Pengatur Suhu Tempe di Balai Desa Pandanarum Pacet (18/01/2025)

Rak pengatur suhu ini terbuat dari bahan Galvalum, Kerangka Spindo dan Plat Besi yang dilengkapi dengan sistem monitoring melalui penambahan Hygrometer serta Cooling Fan. Hygrometer disini berfungsi sebagai alat untuk memastikan akurasi pengukuran suhu ruangan saat tempe sedang di fermentasi dan Cooling Fan berfungsi untuk menurunkan suhu kedelai yang sudah direbus untuk segera difermentasi menggunakan ragi.

Peningkatan produktivitas produksi tempe melalui rak pengatur suhu dengan sistem monitoring adalah langkah strategis yang membawa banyak manfaat, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Desa Pandanarum dapat menjadi contoh sukses penerapan teknologi tepat guna di sektor usaha kecil, yang nantinya dapat diadopsi oleh daerah lain. Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, tempe rumahan tidak hanya menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi kebanggaan daerah yang terus berkembang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline