Guru honorer adalah guru yang dibayar begitu kecil yang kira-kira dihargai mulai 300.000 -- 500.000 perbulan. Nilai nominal yang begitu kecil, namun dibayar menunggu semester belakang.
Sungguh terketuk hati ini bila mengetahui pembayaran bagi guru honorer. Padahal kebutuhan rumahtanggapun begitu banyak.
Dan kira-kira apabila kita fikir 300.000 -- 500.000 perbulan pun tak cukup dalam satu bulan untuk kebutuhan keluarga. Juga belum kalau sudah punya anak dan anak tersebut di mintai bayar- membayar di sekolahnya. Bahkan guru honorer justru menjadi sapi perahan guru-guru PNS/ guru tetap.
Seiring perjalanan waktu, pemerintah nampaknya tak mempedulikan nasib-nasib bagaimana menjadi guru honorer yang gajinya berpas-pasan sekalipun pemerintah juga tak ada niat membantu sedikitpun.
Buktinya sudah bertahun-tahun mereka sudah mengabdi demi kemajuan pendidik di sekolah dalam tolabul ilmi, namun nyatanya untuk kepastian diangkat PNS sungguh tidak ada.
Wajar bagi saya berita rencana pemerintah melakukan pengangkatan moratorium PNS menjadi berita yang menyakitkan bagi guru. Karena hal itu bisa menyebabkan hilangnya kesempatan untuk mengikuti perekrutan CPNS.
Dan persoalannya yang saya selalu bimbang dan selalu saya fikir, mengapa yang sudah lama mengabdi, dan sudah berpengalaman bekerja di kantor ataupun sekolah tetap berstatus honorer hingga bertahun- tahun, dan tidak dibuat kebijakan untuk diangkat menjadi PNS ? sedangkan pengangkatan CPNS dengan jalur umum tetap dibuka.
Dan saya sendiri berharap kepada pemerintah, bahwa agar berfikir bijak mungkin dalam menyikapi tenaga honorer yang telah bertahun-tahun yang sudah lama mengabdi dan memperjuangkan agar status mereka jauh lebih baik. Dan pengalaman dan pengabdianpun tolong dihargai secara pantas. Agar senyum bahagia nereka di wajah mereka terlihat dengan ikhlas. Terimakasih .. Wallahua'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H