Sebagai agama yang menjadi Rahmatan lil-alamiin, Islam mengatur urusan semua mahluk hidup mulai dari hal yang kecil seperti makan, minum sampai dengan yang berkenaan dengan kepemimpinan dan muamalah ataupun hubungan antar manusia. Tidak terkecuali diplomasi yang merupakan salah satu bentuk interaksi antar manusia yang tercantum dalam Al-Quran. Dapat dikatakan diplomasi yang berdasarkan nilai-nilai Islam dalam penerapannya disebut dengan " Diplomasi Islam " .
Dalam pelaksanaannya diplomasi Islam sudah tentu harus berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam dua pedoman utama Islam yaitu : Al-Quran dan Sunnah. Diplomasi Islam mempunyai ciri khas yang berbeda dari jenis-jenis diplomasi lainnya. Apabila diplomasi konvensional menggunakan berbagai cara demi tercapainya kepentingan Negara. Berbeda dengan Islam yang lebih memperhatikan berbagai macam proses, mulai dari negosiasi sampai dengan terjadinya kesepakatan yang menyejahterakan seluruh pihak tanpa terkecuali.
Pada masa Rasulullah Sholaahu alaihi wassalaam fungsi Diplomasi adalah menyebarkan dakwah dan ajakan untuk masuk ke dalam Islam dengan mengutus para sahabat ke berbagai kerajaan dan imperium. Nabi Muhammad membangun kerjasama bersama para pemimpin Negara lainnya dengan mengirim utusan yang membawa surat berisi ajakan dakwah kepada para Raja dan Kisra. Surat tersebut ditujukan kepada banyak kerajaan mulai dari Heraklius kaisar Romawi, Kisra Persia, Raja Habasyah dan Muqowqis penguasa Mesir.
Berikut salah satu bunyi dari surat yang dikirimkan Rasulullah kepada para Kaisar Romawi :
"Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad hamba Allah dan UtusanNya kepada Heraklius pembesar Romawi. Salam sejahtera bagi yang mengikuti petunjuk yang benar. Dengan ini saya mengajak Tuan menuruti ajaran Islam , tuan akan selamat. Tuhan akan memberi pahala dua kali kepada tuan. Kalau tuan menolak maka dosa orang-orang arisyin -- Heraklius bertanggung jawab atas dosa rakyatnya kerena dia merintangi mereka dari agama-menjadi tangggung jawab tuannya "
Surat-surat dakwah tersebut menuai respon beragam mulai heraklius yang menolak dengan halus dengan menghadiahkan utusan Rasulullah. Kemudian ada juga yang akhirnya masuk Islam. Ada juga yang memberikan reaksi negatif dengan merobek-robek surat yang diterimanya seperti Kisra Persia. Bentuk tulisan tertera dalam surat tersebut menunjukan bagaimana akhlaq dan kelihaian Rasulullah dalam berdiplomasi melalui tulisan dengan ajakan yang halus untuk masuk ke dalam agama Islam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H