Lihat ke Halaman Asli

Membantu Orangtua dengan Pilih Sekolah Negeri

Diperbarui: 12 Januari 2021   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by jadiberita.com

Oleh: Mohamad Ikhwanuddin

Saya termasuk orang tua yang simple dalam pilih sekolah buat anak-anak.  Saya yakin bahwa setiap sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta, sekolah umum atau sekolah agama pasti mempunyai goal yang sama agar peserta didik mempunyai ilmu dan kepribadian yang baik.

Sekolah merupakan lembaga atau institusi yang membantu menumbuh kembangkan potensi dasar peserta didik yang meliputi aspek ilmu/ intelektual, kepribadian, tingkah laku, tata krama dan budi pekerti.

Akan tetapi sekolah jaman dulu dibandingkan sekolah sekarang sangat jauh sekali perbedaannya. Teknologi informasi yang semakin berkembang membuat sekolah mau tidak mau melakukan penyesuaian kurikulum, sistem pembelajaran dan output yang dihasilkan.

Pilihan sekolah saat ini sangat banyak dan bervariasi. Tergantung kemauan anak atau kemauan orang tuanya. By the way... biasanya orang tua lah yang sering memaksakan anaknya agar bersekolah di sekolah tertentu. Berbagai alasan disampaikan oleh orang tua. Mulai dari kurikulum internasional, fasilitas sekolah yang lengkap, guru-gurunya jebolan universitas ternama bahkan ada juga karena alasan yang prestise atau pamer...he...he...

Pesan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia KI Hadjar Dewantara, Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani (Di depan, seorang Pendidik harus memberi teladan yang baik, di tengah atau di antara murid guru harus menciptakan prakarsa dan ide, dari belakang seorang guru harus memberikan dorongan dan arahan).

It's oke kok bunda. Tapi..., tetap harus diingat oleh orang tua didik bahwa hakekat sekolah, bukan hanya mengejar ilmu atau intelektual saja tapi pondasi dasar dari pendidikan sekolah yaitu menghasilkan peserta didik yang berkarakter dan berattitude.

Teringat puluhan tahun lalu, aku dilahirkan dari rahim seorang Ibu yang bekerja sebagai penjahit dan Bapakku pensiuanan tentara. Hidup di daerah transmigrasi yang serba kekurangan dan keterbatasan karena orang tua mempunyai anak yang banyak. Untuk makan saja kurang, apalagi buat keperluan sekolah.

Tapi yang membuat aku bangga dengan mereka adalah orang tuaku sangat peduli terhadap pendidian anak-anaknya. Sering kali orang tua berkata "Bapak dan Ibu lebih baik  tidak makan, daripada sekolahmu berhenti". Perkataan lain yang diucapkan orang tuaku saat itu, Kalau kamu ingin membantu orang tua cukup belajar yang rajin, agar diterima sekolah negeri".

Perkataan dari kedua orang tuaku itu yang memicu aku dan saudara kandungku lainnya untuk belajar lebih giat agar dapat sekolah negeri yang gratis. Alhamdulillah...kami semua masuk sekolah negeri mulai SD sampai dengan Perguruan Tinggi Negeri.

Perkataan orang tuaku dulu kembali aku nasehatkan kepada anak-anakku sekarang. "Belajar yang rajin, agar nanti diterima di sekolah negeri", sehingga tidak bayar SPP.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline