Pemerintah memiliki Visi Indonesia Emas 2045 yang bercita-cita mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Cita-cita ini bisa diwujudkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan yang relevan, untuk mewujudkannya dibutuhkan Penguatan Karakter, guna menyukseskan Visi Indonesia Emas 2045.
Untuk mewujudkan dan membentuk karakter bangsa Indonesia, diperlukan nilai-nilai yang harus ada dalam setiap warga negara yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari meliputi: (1) Religius, (2) Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah Air, (12) Menghargai Prestasi, (13) Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta Damai, (15) Gemar Membaca, (16) Peduli Lingkungan, (17) Peduli Sosial, dan (18) Tanggung Jawab.
Religius
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dengan taat beribadah dan kegiatan keagamaan agar menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa. Manusia yang bertakwa adalah manusia yang melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Tuhan-Nya.
Enam Agama yang diakui di Indonesia yakni (1) Islam, (2) Kristen, (3) Katolik, (4) Hindu, (5) Buddha, dan (6) Khonghucu, mengajarkan umat-Nya selalu berbuat baik, saling menghormati sesama mahluk ciptaan-Nya tanpa melihat strata dan kasta. Hal ini sebagai modal dasar untuk 17 nilai-nilai berikutnya, karena hanya dengan pondasi religiusitas yang kokoh kuat yang mampu menopang nilai-nilai Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, dan Tanggung Jawab.
Religiusitas juga dapat mencakup aspek moral, etika, dan nilai-nilai yang diambil dari ajaran agama yang dipraktikkan. Bagi banyak orang, religiusitas juga menjadi sumber kekuatan, harapan, dan panduan dalam kehidupan sehari-hari.
Jujur
Menumbuhkan sikap dan perilaku sesuai nilai dan norma dengan berkata dan berbuat apa adanya. Sikap yang menunjukkan mau mengatakan apa adanya, yang benar ya benar dan salah ya salah dalam kehidupan nyata. Dengan nilai religiusitas yang dimiliki pribadi-pribadi bangsa, diharapkan tumbuh pribadi-pribadi yang menjunjung tinggi kejujuran dalam tingkah laku kehidupannya, karena agama apapun pasti mengajarkan nilai kejujuran bagi seluruh pemeluknya.
Selain itu, kejujuran juga melibatkan kesetiaan terhadap prinsip-prinsip moral dan integritas pribadi, serta konsistensi antara kata-kata dan tindakan. Orang yang jujur dikenal sebagai individu yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan dalam berbagai situasi, dan kejujuran mereka sering dihargai dalam hubungan pribadi, profesional, dan sosial.
Toleransi