Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Sofyan

Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Kejamnya Ibu Tiri Tak Sekejam Ibukota, Masihkah?

Diperbarui: 7 Desember 2022   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

Dahulu, kita sering mendengar dan mungkin di takuti dengan pepatah "kejamnya ibu tiri tak sekejam ibukota". Karena banyak media yang memberitakan situasi dan kondisi Ibukota yang kurang bersahabat bagi warga pendatang. 

Dahulu mungkin memang warga pendatang mendapat cemoohan bahkan beda perlakuan dengan warga/penduduk asli ibukota.

Dewasa ini rasanya pepatah tersebut mulai tak berlaku bagi perkembangan kemajuan jaman, dan tak berlaku bagi mereka yang mau berusaha dan bekerja keras.

Kehidupan ibukota memang keras, namun kerasnya kehidupan ibukota akan membentuk mental, sikap, dan kedewasaan kita dalam menjalani hidup.

Masyarakat ibukota yang berasal dari berbagai suku dan karakter, membentuk persaudaraan dan kekeluargaan antar penduduk, mungkin melebihi rasa kekeluargaan yang ada di kampung halaman.

Jakarta, sebagai ibukota negara, menjadi magnet tersendiri bagi pendatang yang akan mengadu nasib di Jakarta. DKI Jakarta dengan ramah dan terbuka menerima siapapun, darimanapun, suku apapun, agama apapun, bahkan bangsa dan negara apapun untuk datang mengunjungi, menetap, mencari pencaharian dan penghidupan di DKI Jakarta.

DKI Jakarta dengan berbagai pemberitaan berpolemik, bahkan tidak sedikit pemberitaan yang terkesan menyeramkan, opini dan stigma buruk yang sengaja di viralkan  tidak menyurutkan seseorang untuk datang memperbaiki penghidupan di DKI Jakarta.

DKI Jakarta menjadi penolong di masa Pandemi Covid-19. Sangat banyak masyarakat DKI Jakarta dan masyarakat sekitar DKI Jakarta memanfaatkan fasilitas layanan dan bantuan sosial yang di berikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Fasilitas layanan dan bantuan sosial sangat membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Selama hampir 2 tahun pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan segala keramahannya melayani dan memberikan bantuan tanpa melihat dari mana suku, apa agamanya, apa partai politiknya, jika dia masyarakat DKI Jakarta, akan di layani dan di beri bantuan.

Kejamnya ibukota, tidak berlaku dewasa ini, terasa bagi kita bahwa ibukota hadir membantu warganya, ibukota hadir memberikan layanan terbaiknya, ibukota menyambut siapapun yang datang dengan senyuman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline