Minimnya penerangan jalan umum di Daerah Karangsari Lumajang menimbulkan dampak serius terhadap keamanan dan aktivitas masyarakat pada malam hari. Kondisi ini menciptakan risiko kecelakaan dan tindak kriminal, merugikan kehidupan sehari-hari penduduk. Fasilitas lampu penerangan jalan umum, seharusnya tanggung jawab pemerintah daerah, belum memenuhi standar yang diharapkan. Dampak keamanan sangat mencolok, terutama bagi pengendara yang harus melewati Jalan Gatot Subroto, Desa Karangsari, yang sebagian besar gelap pada malam hari. Insiden kecelakaan dan kematian pengendara menjadi hasil langsung dari minimnya penerangan jalan. Fasilitas ini juga berdampak negatif pada aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, dengan toko dan restoran terpaksa tutup lebih awal. Analisis menyebutkan bahwa kurangnya pencahayaan jalan umum berkontribusi pada peningkatan risiko kecelakaan dan tindak kriminal.
Lampu penerangan jalan umum seharusnya berfungsi sebagai sarana penunjang untuk menciptakan suasana terang, nyaman, dan aman pada malam hari. Penerangan juga dapat meningkatkan kegiatan ekonomi pada malam hari. Tantangan utama melibatkan lampu PJU yang mati atau tidak menyala, bahkan di titik vital seperti kantor Dinas Perhubungan. Minimnya penerangan berdampak pada aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Solusi melibatkan perbaikan rutin lampu PJU, partisipasi aktif masyarakat dalam penyediaan penerangan jalan, dan peningkatan standar pelayanan pemerintah. Pengaturan standar dalam penyediaan penerangan jalan umum merupakan hal penting. Pemerintah perlu menetapkan standar yang jelas untuk pemasangan dan jenis lampu, melakukan pengawasan dan evaluasi rutin, dan merespons cepat terhadap keluhan masyarakat. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan kondisi penerangan jalan umum di Daerah Karangsari Lumajang dapat ditingkatkan, meningkatkan keamanan pengguna jalan dan mendukung aktivitas masyarakat pada malam hari secara lebih efektif.