Lihat ke Halaman Asli

Qomarul Huda

Bapak satu anak

Belajar al-Qur'an Itu Keren!! (Part-2)

Diperbarui: 28 November 2021   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bimbingan secara intensif (sumber foto: Tim IT MAN2 Rembang)

Untuk kegiatan proses pembelajaran MMQ diserahkan kepada guru pendamping sesuai keadaan dan kreativitas masing-masing. Kegiatan awal dimulai dengan doa bersama dan sholat dhuha. Ini merupakan pembiasaan yang biasa dilakukan ketika pembelajaran tatap muka. Proses pembelajaran MMQ ini berlangsung selama 90 menit dari jam 07.30-09.00.

Diharapkan siswa sudah dalam keadaan suci dari rumah dan membawa al-Qur'an sendiri. Sementara guru juga dibekali dengan jurnal, presensi, dan buku tajwid untuk menunjang pembelajaran.

Koordinator MMQ Nurhaqiqi, MA mengatakan bahwa sebenarnya kegiatan belajar membaca al-Qur'an ini bukan kewajiban madrasah. Idealnya ketika memasuki madrasah aliyah, siswa sudah mampu untuk membaca al-Qur'an dengan baik. Kalau pun madrasah tidak mengadakan program ini juga tidak menjadi masalah dan pengawas juga tidak akan menegur.

Namun dibalik itu, madrasah tentu tidak ingin siswa lulusannya nanti belum bisa membaca al-Qur'an karena ini menjadi hal yang sangat mendasar, khususnya jika nanti sudah berada di tengah masyarakat. Hal ini juga dilandasi dengan semangat khoirunnas anfa'uhum linnas, sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain.

Kegiatan MMQ ini merupakan panggilan nurani yang dilandasi keprihatinan bahwa masih ada siswa yang belum lancar membaca al-Qur'an. Dari 400an siswa kelas X, ternyata sebanyak 225 siswa yang dianggap belum lancar membaca al-Qur'an. Selain itu, ini juga bagian dari ikhtiar madrasah dalam membentuk siswa generasi qur'ani.

Metode yang digunakan klasikal dan individual (sumber foto: Tim IT MAN 2 Rembang)

Untuk mensukseskan program ini tentu pihak madrasah tidak bisa bekerja sendirian. Ada peran penting orangtua yang justru menjadi ujung tombak dan kekuatan utama. Maka dalam hal ini, madrasah telah menghadirkan orangtua siswa yang ikut dalam program ini ke madrasah.

Dalam pertemuan tersebut disampaikan kepada orangtua bahwa madrasah telah mengadakan program MMQ yang wajib diikuti oleh siswa yang dianggap belum lancar membaca al-Qur'an berdasarkan hasil pemetaan yang telah dilakukan. Ini harus disampaikan kepada orangtua agar mereka tahu dan mendukung penuh.

Orangtua dihimbau untuk memantau anaknya agar senantiasa mengaji alquran setiap hari dan setiap hari Sabtu akan dicek oleh guru pembimbing di madrasah. Dari sini dapat diambil hikmah bahwa agar program ini lancar maka dibutuhkan kolaborasi yang baik antara madrasah, siswa, dan orangtua.

Jika biasanya sekolah atau madrasah mencari anak-anak yang pintar dalam bidang pelajaran, maka program MMQ ini justru menyasar mereka yang tertinggal. Istilahnya madrasah benar-benar ngopeni mereka, tidak akan dibiarkan dalam ketidakbisaan dalam hal membaca al-Qur'an.

Patut kita syukuri bahwa pihak madrasah mendukung penuh program ini, baik dukungan moril maupun materiil. MMQ ini dikelola dengan profesional dan tertib administrasi. Bagi para guru pendamping yang telah meluangkan waktunya untuk mengajar dalam MMQ, juga diberikan bisyarah yang layak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline