Lihat ke Halaman Asli

Qomarul Huda

Bapak satu anak

Belajar al-Quran Itu Keren!! (Part-1)

Diperbarui: 28 November 2021   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan pembelajaran MMQ (sumber foto: dokumentasi pribadi)

Madrasah menjadi tempat bagi siswa untuk belajar ilmu umum dan ilmu agama. Selain tentunya akhlak atau adab sangat diperhatikan. MAN 2 Rembang sebagai salah satu instansi pendidikan di bawah kementerian agama RI mengharapkan agar siswa siswinya menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas dalam ilmu umum, juga baik dalam bidang agama.

Salah satunya mengharapkan agar lulusan siswa bisa membaca al-Qur'an dengan baik dan benar.

Madrasah mempunyai salah satu program yang dinamakan program percepatan prestasi madrasah yang salah satunya adalah Majelis Muta'allimil Quran atau MMQ. Program ini berfokus pada target agar seluruh siswa MAN 2 Rembang dapat membaca al-Qur'an dengan baik.

Karena masih menjadi program yang baru, maka sasaran utamanya adalah siswa kelas X. Dimulai dengan pemetaan bacaan siswa. Terdapat guru yang ditugaskan untuk menguji seluruh siswa kelas X dalam keterampilan baca tulis al-Qur'an yang akan dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu lancar belum lancar, dan tidak lancar.

Untuk memetakan seluruh siswa kelas X, membutuhkan waktu selama dua hari. Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk memetakan hasil tersebut. Diantaranya dalam hal kelancaran, tajwid, panjang pendek.

Dalam ujian pemetaan tersebut ternyata juga bisa diketahui bahwa ada beberapa siswa yang ternyata pernah mengikuti MTQ sehingga bisa menjadi catatan data bagi madrasah. Bagi siswa yang masuk ketegori kurang lancar dan tidak lancar akan digembleng lagi dalam MMQ untuk memperlancar bacaan al-Qur'an.

Proses pmbelajaran MMQ (sumber foto: Tim IT MAN 2 Rembang)

Mereka kemudian dikelompokkan lagi ke dalam 20 kelompok ngaji yang diberi nama kelompok A sampai T yang masing-masing diampu satu guru pendamping.

Pertemuan MMQ sendiri dilaksanakan setiap hari Sabtu. Para guru pendamping bertugas untuk mengecek dan mengajari bacaan siswa. Selain di madrasah, siswa juga harus mengaji di rumah atau pesantren masing-masing dan harus ada yang menyimak bacaannya entah itu ustadz, orangtua, keluarga, atau tetangga.

Bagi siswa yang belum punya atau kesulitan mencari guru penyimak di rumah bisa menyetor kepada masing-masing guru pendamping. Bisa langsung membaca di depan guru pendamping atau ada juga yang melalui voice note dengan mengirim rekaman suara ngaji. Setelah rekaman suara diterima, guru pendamping akan memberikan catatan mengenai kekurangannya.

Setiap mengaji dirumah atau pesantren masing-masing, hasilnya ditulis dalam buku kendali bimbingan dan ditandatangani oleh guru yang menyimak. Harapan madrasah adalah siswa bisa membiasakan mengaji setiap hari secara istiqomah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline