Lihat ke Halaman Asli

Qomarul Huda

Bapak satu anak

Santri Siaga Jiwa Raga

Diperbarui: 28 Oktober 2021   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: instagram osis_mandura

                                                                                                       

"Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan lndonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita diperingati sebagai Hari Pahlawan."

Pernyataan di atas merupakan cuplikan sambutan Menteri Agama RI dalam rangka Hari  Santri Nasional tahun 2021 yang dibacakan oleh Kepala MAN 2 Rembang Drs. H. Kasnawi dalam Upacara HSN di halaman madrasah. Para peserta upacara yang hadir adalah seluruh dewan guru dan pegawai serta siswa siswi OSIS sebagai petugas upacara. Peserta upacara mengenakan seragam baju koko putih dengan sarung batik dan berpeci hitam untuk laki-laki serta baju gamis bagi perempuan.

Tema besar yang diusung dalam HSN kali ini adalah Santri Siaga Jiwa Raga. Tema ini mengandung arti pernyataan sikap bahwa para santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia. Ini tentu sesuai dengan Resolusi Jihad para ulama yang menjadi dasar dicetuskannya Hari Santri.

Jika dikaitkan dengan kondisi negara saat ini yang masih dilanda pandemi Covid-19, para santri hendaknya siap siaga, tidak boleh lengah dalam menaati protokol kesehatan. Selain itu ikut berjuang bersama agar bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Dalam rangka memeriahkan Hari Santri tahun 2021, MAN 2 Rembang menyelenggarakan berbagai kegiatan lomba. Diantaranya ialah Musabaqah Tilawatil Qur'an, Musabaqah Tartilil Qur'an, Musabaqah Hifdzil Qur'an 1 & 5 Juz, Musabaqah Qiraatil Kutub, dan Musabaqah Pidato Bahasa Arab yang diikuti perwakilan masing-masing kelas. Kegiatan berlangsung meriah selama dua hari.

Selain untuk memeriahkan Hari Santri Nasional, kegiatan lomba ini tentu mempunyai manfaat lain. Diantaranya sebagai sarana penyaluran bakat siswa dalam bidang musabaqah. Selain itu, bagi madrasah sendiri, lomba ini menjadi ajang untuk mencari bibit-bibit potensial yang bisa diikutkan untuk mengikuti berbagai kegiatan lomba musabaqah mewakili madrasah.

Dan akhirnya para santri di seluruh Indonesia bisa merayakan "hari jadi" nya yang ke-6 ini di tengah suasana yang belum kondusif. Diharapkan para santri dapat menjadi ujung tombak kemajuan bangsa ke depannya. 

Selamat Hari Santri Nasional. 

Santri Siaga Jiwa Raga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline