Lihat ke Halaman Asli

mohammad ali

Warga Negara Indonesia

Panggilan Hati Sang Suami Ketika Istrinya Gendutan

Diperbarui: 30 Agustus 2018   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lifestyle.kompas.com

Sebagai para suami yang istri sekarang gendutan, kami perlu mengambil sikap. Kami tidak mau istri-istri kami minder ketika arisan ibu-ibu PKK. Kami tidak ingin istri kami tidak pede akibat stretch mark yang nggak hilang-hilang, meskipun sudah berbagai macam minyak dan ramuan dipakai buat ngilanginnya

Kami tidak sudi istri kami menderita kayak kena epilepsi (epilepsi tidak menyerang pada wanita yang gendutan) ketika bertemu teman-temannya pas reunian atau acara kondangan temannya yang menikah (lagi).

Kami rela kok menunggu berlama-lama sekadar istri mencari baju kekinian yang ukuran, model, dan (tentu) harganya pas. 

"Kamu sekarang gendutan!" Jeger!!!! Ini seperti suara halilintar di siang bolong..

Suara yang mengerikan bagi para perempuan pada umumnya. Lebih mengerikan ketimbang sendirian nonton film Suzanna di malam Jumat kliwon. Tau nggak sih, kalo nyinyiran tersebut tidak berperikewanitaan.

Males gerak lah. Nggak bisa ngatur jadwal makan lah. Nggak bisa liat makanan enak lah. Nggak bisa ngontrol diri lah. Daftar cibiran begini kalo diterusin bisa-bisa jadi trilogi novel epik.

Mungkin bagi yang ngomong itu biasa aja atau itu sekarang basa-basi yang nggak banget. Kenapa ya? Ada saja orang yang demen membully. Baik sengaja maupun tidak disengaja. Baik serius maupun bercanda. Betapa kata-kata ini makjleb di uluhati.

Tubuh gendut seringkali membuat seorang perempuan merasa minder dan tidak percaya diri.

Apalagi, jika badan yang gemuk sering kali menjadi bahan bercandaan dan hinaan dari orang lain.

Bukan hanya malu, dihina karena gemuk tentu akan membuat seseorang menjadi kecewa, minder dan marah. Cukup PMS yang membuat mereka gampang marah, jangan ditambahi ocehan berat badan.

Ah, makin berat bebannya. Bukan cuma beban berat badan tapi juga muatan beban mentalnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline