Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam baik hayati maupun hewani. Hal tersebut didukung dengan kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung. Untuk hayati sendiri ada banyak macam tanaman yang tumbuh di indonesia mulai dari lada, cengkeh, pala, bawang putih, bawang merah, dan lain sebagainya.
Bebicara mengenai bawang merah, tumbuhan ini merupakan bahan yang sangat vital didalam masakan indonesia. Karena hampir kebanyakan makanan di Indonesia tidak terlepas akan peran dari bawang merah. Dengan pentingnya bawang merah sebagai bumbu utama dalam kebanyakan masakan di Indoensia menjadikan permintaan pasar akan bawang merah semakin meningkat. Namun hal tersebut juga menimbulkan dampak negatif yaitu banyaknya limbah daun bawang yang dibuang. Maka dari itu kami dari tim KBMI Universitas Negeri Surabaya membuat inovasi bisnis kreatif yang berupa “Pupuk Daun Bawang Merah”sebagai pupuk tanaman yang berbahan dasar dari limbah daun bawang yang tidak terpakai. Dalam kegiatan ini tim KBMI Universitas Negeri Surabaya dipimpin oleh Puji Dwi Pangestu sebagai ketua, Muhammad Nur Febrian Syah sebagai PIC produksi, Markus Yohanes RonaldoD.S sebagai PIC pemasaran, Muhammad Rizaldy sebagai PIC Sumber daya, Maisarah Azizah sebagai PIC keuangan.
Untuk “produk Pupuk Daun Bawang Merah (PAWANG)” sendiri diproduksi oleh KARYA PUTRA BANGSA Jl. Anjuk Ladang No.14, Bedingin, Sukorejo, Kec. Loceret, Kab. Nganjuk, Jawa Timur 64471. Tujuan dari adanya inovasi bisnis kreatif ini selain untuk memanfaatkan limbah daun bawang yang tidak terpakai dan juga hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak yaitu juga untuk eningkatkan perekonomian dari petani bawang merah.
Komposisi dari pupuk daun bawang ini terdiri dari daun bwang merah (B, Co, FeMn, Zn, Mg, Cl, Mo, S), EM4 (Lactobacillus, Corynebacterium sp, Pseudomonas sp, Thiobacilus ferroxidans), dedak (CA, Protein, serat kasar), dan sekam bakar (SiO2, C, Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu). Dan juga pupuk memiliki keunggulan yaitu banyaknya kandungan nutrisi dan microorganisme yang membantu merangsang kesuburan tanah, harga terjangkau, kuantitas perkemasan yang diberikan sesuai harga. Untuk sasaran pelanggan dari “produk Pupuk Daun Bawang Merah (PAWANG)” ini mualai dari petani khusunya di daerah nganjuk yang memiliki umur kisaran 18-56 tahun, memiliki berbagai jenis tanaman, dan orang yang bekerja disektor tanaman (perkebunan serta kehutanan).
Dari inovasi bisnis kreatif ini diharapkan bisa memberikan dampak yang baik bagi petani bawang merah ataupun juga bagi pemakai pupuk bisa meningkatkan kualitas nutrisi dari tanaman yang memakai produk “Pupuk Daun Bawang Merah (PAWANG)".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H