Lihat ke Halaman Asli

Mohamad Ramadhan Argakoesoemah

Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Kesinambungan dalam Mengadaptasi Konsep Teknologi Blockchain Pada Cryptocurrency

Diperbarui: 2 September 2023   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cryptocurrency. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Blockchain adalah teknologi di belakang cryptocurrency, yang menanalogikan TCP/IP Protokol yang menjadi pondasi dari internet. Blockchain mengadaptasi konsep underpins decentralized VC yang ada pada distributed ledger. Blockchain dikelola oleh semua pengguna tanpa menggunakan bank atau pihak ketiga lainnya dengan memiliki rincian akun masing-masing tanpa mengetahui masing-masing identitas dirinya. Seluruh transaksi keuangan dapat dicatatkan dengan baik dan tersistematis yang terdiri dari data, segel baru, dan segel lama dengan menggunakan "mesin segel" untuk dapat menjadi Blockchain.

Cryptocurrency adalah sebuah teknologi membuat sebuah aset mata uang digital sendiri (bukan uang fiat) yang mentransformasi atau merubah ekonomi global mengenai transaksi jual beli barang atau jasa dan aset menguntungkan yang dapat diinvestasikan namun tetap memiliki risiko. Inovasi teknologi ini menggunakan kriptografi untuk keamanan yang membuatnya tidak dapat dipalsukan. Sifatnya dapat ditukar dengan uang fiat dan tidak dikendalikan otoritas sentral untuk mengatur settlementnya. Penerimaan dan pengiriman nilai kripto tanpa harus ada pihak yang dipercayai atau pihak ketiga sehingga hal ini menjadi eksis. Kripto menuai pujian karena merupakan aset investasi yang menguntungkan karena tidak ada risiko inflasi sehingga tahan terhadap inflasi yang ada.

Kriptografi dikaitkan dengan proses konversi teks biasa menjadi teks yang tidak dapat dipahami dan sebaliknya. Ini adalah metode menyimpan dan mengirimkan data dalam bentuk tertentu sehingga hanya mereka yang dimaksudkan untuk dapat membaca dan memprosesnya. Kriptografi tidak hanya melindungi data dari pencurian atau perubahan, tetapi juga dapat digunakan untuk autentikasi pengguna. Kriptografi bersifat plaintext, chipertext, terenkripsi, terdekripsi, chiper, dan key.

Distributed ledgers adalah historically yang terdistribusi secara sentralisasi dan bersifat privasi dengan contohnya yaitu blockchain. Kliring bank sentral dan settle payment melakukan request dari institusi keuangan dengan memindahkan uang dari satu akun di dalam central ledger kepada yang lainnya. Distributed ledger merupakan teknologi yang terkomputerisasi yang membuat possible sebuah sistem decentralized settlement dapat dibangun di dalam distributed ledgers tersebut yang mendistribusikan melewati nodes individu di dalam sistem pembayaran. Distributed ledger mengadaptasi konsep underpins decentralized VC dengan contohnya yaitu teknologi blockchain pada kripto.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline