Lihat ke Halaman Asli

Terapkan Pembelajaran Proyek, Antarkan Lulusan SV UNDIP Menjadi Engineering Consultant

Diperbarui: 13 November 2024   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mukhamad Afif Deny Reza Lulusan Undip/dokpri

Tantangan industri modern saat ini memerlukan lulusan yang perform, terampil dan kompeten dibidangnya. Untuk itu pengembangan sistem pembelajaran dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) selalu diperbarui seperti Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi UNDIP dalam menghadapi tantangan, kebutuhan dan tuntutan industri global.

Mohamad Endy Julianto selaku Ketua Program Studi TRKI SV UNDIP menyampaikan bahwa sistem Pendidikan TRKI didesain dengan konsep pembelajaran OB TVET (Prinsip, Infrastruktur dan Suprastruktur), menyiapkan lulusan Perform dan siap bekerja sesuai kebutuhan industri global. Sistem pembelajaran vokasional yang nyata dikembangkan fokus pada  OBE untuk menyongsong pembelajaran Cybergogy. Oleh karenanya sistem pendidikan memodifikasi Dual System yang terintegrasi dengan Digitalisasi TeFa dan pembelajaran berbasis project yang lulusannya sangat diminati oleh industri-industri modern, jelas Endy.

Seperti yang dialami oleh Alumni mahasiswa Prodi DIII Teknik Kimia Universitas Diponegoro tahun 2014 yang sekarang bertransformasi menjadi Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) yakni Mukhamad Afif Deny Reza. Deny sapaan akrabnya telah menyelesaikan sarjananya, dan saat ini bekerja sebagai Engineering Consultant.

Deny mengatakan bahwa pengalaman kerja di bidang Engineering Consultant Company di Synergy Engineering sebagai Process Safety Engineer pada tahun 2018 dan tahun 2019 bekerja di PT Rekayasa Engineering selama 5 tahun. Memilih Engineering Consultant Company karena merasa banyak tantangan pekerjaan yang proyeknya mempunyai case beraneka ragam sehingga kita bisa belajar banyak dari setiap proyek yang akan dikerjakan.

Deny mengungkapkapkan bahwa sebagai seorang Process Safety Engineer yang dibutuhkan adalah kemampuan analisa. Lebih lanjut Kita harus bisa mendeteksi potensi hazard atau berbahaya di suatu facility, menentukan sourcenya, mengkalkulasi probabilitas events, dan akhirnya menyajikan laporan mitigasi.

Process Safety Engineer dibagi menjadi 2 sub-bidang pekerjaan diantaranya Loss Prevention dan Risk Assessment. Loss Prevention bertujuan mencegah kehilangan/kerugian aset, baik itu manusia, equipment, lingkungan maupun uang. Sementara Risk Assessment lebih kepada memprediksi secara quantitatif dan simulatif kemungkinan suatu hazard akan menciptakan accident, ujar Deny.

Deny juga menambahkan saat awal bekerja sebagai junior process safety engineer, mengerjakan pekerjaan Loss Prevention diantaranya merancang safety equipment and escape route layout, membuat hazardous area classification, membuat report spesifikasi dan datasheet safety equipment, dan menentukan Fire Water demand dan Fire Water Hydraulic. Referensi referensi yang digunakan antara lain: company standard atau international standard seperti NFPA, API dll.

Setelah ilmu loss prevention di pelajarai, kemudian belajar ilmu Risk Assessment. Risk assessment yang biasa di lakukan adalah Fire and Explosion Risk Assessment (FERA), Quantitative Risk Analysis (QRA) dll, papar Deny.

Software yang paling sering dipakai adalah Phast, Pipenet, Flaresim dll. Phast merupakan keluaran dari DNV. Tool ini umumnya untuk menganalisa potensi hazard (terbentuknya api/ledakan) dari suatu kebocoran pipa, vessel atau sistem pembuangan seperti dispersi gas buang dari flare/vent. Flaresim dipakai untuk merancang flare/vent stack berdasarkan tingkat radiasi yang dihasilkan gas buangnya, tutup Deny.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline