Lihat ke Halaman Asli

Vokasi Undip Raih Paten Granted Obat Kanker dengan Wisata Riset

Diperbarui: 27 Oktober 2024   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Riset Vokasi Undip/dokpri

Dieng terkenal dengan lanskap alamnya yang memukau, membuatnya menjadi destinasi wisata yang sangat menarik. Berbagai mahakarya yang mempesona indera kita dan membangkitkan emosi yang mendalam. Destinasi wisata Dieng menawarkan pengalaman unik dan beragam, dari keindahan alam hingga keunikan budaya yang ada di sana.

Begitu pun Tim riset dari Vokasi Undip yang terdiri dari Dosen yakni Mohamad Endy Yulianto, Sutrisno dan Didik Ariwibowo serta mahasiswa Retno Dwi Nyamiati & Maudina Yunia Rahma sangat antusias untuk bisa menjelajahi wisata Dieng. Terlebih lagi terkait dengan pelaksanaan program riset RPP (Riset Pengembangan & Penerapan) dengan pendanaan dari Undip. Penelitian ini bertemakan ekstraksi Gaultherin dari Gandapura, dengan bahan baku berupa tanaman gandapura yang banyak tumbuh di dataran tinggi dieng.

Sutrisno menyampaikan untuk mendapatkan dahan, daun gandapura ke lokasi Dieng, Tim riset membawa perlengkapan yang cukup lengkap terutama terkait treatment bahan baku supaya komponen-komponen yang diinginkan tidak rusak. Tim juga sekalian menikmati keindahan alam dan wisata ke Telaga Warna, Telaga Pengilon, Kawah Sikidang hingga menikmati tol Khayangan. Tidak lupa juga menikmati pemandian air panas Dieng yakni D'Qiano Hot Spring Waterpark.

Kolam air panas ini merupakan salah satu yang paling favorit dan populer di kalangan wisata. Kolamnya cukup luas dilengkapi dengan area bermain air yang cocok dijadikan sebagai tujuan wisata keluarga, ujar Sutrisno. Namun demikian yang paling utama melalui wisata dan riset secara simultan akan mampu mendapatkan capaian yang luar biasa, karena hati senang dan fresh, tutur Sutrisno.

Sementara itu Didik menyampaikan bahwa gandapura merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang masuk dalam daftar Komoditi Binaan Direktorat Jenderal Perkebunan. Diversifikasi produk dari gandapura seperti gaultherin, memiliki nilai ekonomis sangat tinggi (US$ 690 per 10 mg) jika dibandingkan minyak gandapura (US$ 22 tiap 15 ml). Gaultherin memiliki sifat-sifat yang menjadikannya sebagai natural aspirin dan anti kanker.

Akan tetapi saat ini pengambilan gaultherin dari gandapura belum efektif, karena ketika proses ekstraksi terjadi, gaultherin akan terhidrolisa menjadi komponen-komponen metil salisilat dan disakarida. Proses hidrolisa tersebut diyakini dikatalisasi adanya enzim gaultherase pada tanaman itu sendiri. Untuk itu, metode ekstraksi gaultherin dari tanaman mengarah pada kondisi aktivitas enzim inaktif sehingga reaksi hidrolisa gaultherin menjadi metil salisilat dan disakarida tidak akan terjadi, terang Endy.

Retno Dwi Nyamiati yang biasa disapa Retno mengatakan bahwa untuk produksi farmasitikal gaultherin dari gandapura, kajian teknik inaktivasi enzim gaultherase dan ekstraksi gaultherin secara simultan menggunakan pelarut etanol perlu penelitian secara mendalam. Pelarut etanol akan berfungsi ganda, yaitu inaktivasi enzim sekaligus mengekstrak gaultherin.

Retno yang saat ini telah menjadi Dosen PNS di Program Studi Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNYK) memaparkan bahwa inaktivasi enzim gaultherase menggunakan pelarut etanol sangat berpotensi dan prospektif, karena mampu meningkatkan perolehan senyawa aktif gaultherin hingga mencapai 14,46% pada pH 8. Akan tetapi, gaultherin yang dihasilkan masih belum maksimal. Hal ini terjadi karena: difusi pelarut etanol ke dalam sitoplasma tertahan sel selular, sehingga tidak semua enzim gaultherase mengalami proses unfolding, dan reaksi hidrolisa gaultherin menjadi metil salisilat dan disakarida masih tetap terjadi.

Oleh karenaya, perlu pengembangan proses ekstraksi-UV dan drying agent  secara simultan, agar mampu meringkas proses inaktivasi enzim gaultherase, proses ekstraksi, dan proses dehidrasi osmosis dalam satu tahapan. Pelarut etanol berfungsi sebagai inaktivasi enzim gaultherase sekaligus pengekstrak gaultherin, jelas Maudina.

Maudina yang saat ini melanjutkan studi S2 Teknik Kimia Undip mengungkapkan bahwa skema proses ekstraksi-UV dan dehidrasi osmosis simultan ini diharapkan dapat memberikan keuntungan, yaitu enzim gaultherase mengalami unfolding, yield gaultherin meningkat, karena degradasi sel selular oleh sinar UV, kebutuhan energi untuk inaktivasi enzim dan pengambilan gaultherin lebih sedikit, beban pemurnian produk lebih ringan, dan jumlah limbah sedikit.  

Adapun luaran dari wisata riset ini berupa 3 peper internasional Scopus dan Paten Granted no IDS000007561 dengan invensi Metode Ekstraksi Gaultherin dari Gandapura Disertai Sinar Ultra Violet, sangat prospek untuk dikomersialkan. Semoga dalam waktu dekat bisa komersialisasi Obat Herbal Terstandar (OHT) dari gandapura, sehingga hasil riset ini bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya orang-orang yang berjuang untuk sembuh dari penyakit kanker, pungkas Endy.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline