Karya inovatif terus menjadi langkah penggerak bagi sivitas akademika dan akan mengantarkan Indonesia menjadi negara maju. Bahkan bisa menjadi solusi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Seperti yang dilakukan Dosen Vokasi Undip Mohamad Endy Yulianto. Dia bersama Tim Riset Dr. Siti Nur Jannah S.Si, Dr. Dra Susiana Purwantisari, M.Si dan Ir. Dwi Handayani, MT saat ini tengah mengembangkan minuman fungsional Coco Vinegar antioksidan & antidiabetes.
Endy menyampaikan bahwa vinegar banyak digunakan sebagai bahan pengawet dan penambah cita rasa (flavoring agent). Namun demikian, adanya komponen-komponen bioaktif yang terbentuk setelah proses fermentasi memungkinkan vinegar berbahan baku air kelapa (coco-vinegar) dapat dikembangkan menjadi produk minuman fungsional. Vinegar memiliki kandungan senyawa fungsional seperti asam-asam organik, antioksidan, asam-asam amino dan senyawa peptida yang bermanfaat bagi kesehatan. Aktivitas antioksidan yang terkandung dalam vinegar, dapat menekan stres oksidatif secara signifikan dan juga berfungsi sebagai antidiabetes
Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) Kemendikbudristek dengan judul "Pengembangan Produksi Minuman Fungsional Powder Coco Vinegar sebagai Antioksidan dan Antidiabetes melalui Proses Biofermentasi Gelembung" telah menghasilkan paten granted dan beberapa publikasi internasional bereputasi. Paten granted tersebut diantaranya no IDS000003678 dengan invensi Proses Pembuatan Vinegar dengan bahan Baku Air Kelapa melalui Biofermentasi Gelembung dan paten no S00202213874 dengan invensi Sediaan Cair Cuka Air Kelapa sebagai Agensia Antidiabetes dalam Penurunan Kadar Gula Darah ungkap Endy.
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan terjadinya peningkatan konsentrasi gula darah. Saat ini, penyakit diabetes menjadi masalah utama dalam bidang kesehatan di masyarakat dunia. Hasil penelitian dengan nilai fungsional vinegar secara in vivo menggunakan hewan percobaan (tikus) menunjukkan adanya penurunan glukosa darah secara signifikan pada serum darah tikus diabetes yang diberi ransum vinegar, ujar Endy.
Endy yang telah publikasi 80 paper internasional bereputasi mengungkapkan bahwa upaya peningkatan nilai tambah air kelapa diantaranya melalui produksi minuman fungsional powder coco vinegar sebagai antioksidan dan antidiabetes. Pengolahan coco-vinegar dengan teknik fermentasi tentunya lebih menguntungkan karena mudah dan murah dibanding secara kimiawi. Namun demikian, untuk menjamin kestabilan mutu produk dan meningkatkan laju fermentasi, perlu aplikasi teknologi yang dapat mengendalikan kondisi proses fermentasi.
Pengembangan biofermentasi gelembung merupakan teknik aplikatif dalam peningkatan skala produksi dan juga mutu coco-vinegar karena: perancangan sederhana, tanpa ada bagian yang bergerak, aliran dan pengadukan mudah dikendalikan, waktu tinggal dalam biofermentor seragam, kontak area lebih luas dengan energi input yang rendah, adanya peningkatan perpindahan massa dan memungkinkan tangki yang besar sehingga kapasitas dapat ditingkatkan, terang pemilik 22 paten granted.
Minuman fungsional coco vinegar dalam bentuk kering (serbuk) dapat dipilih untuk meningkatkan umur simpan dan memperluas jangkauan pemasarannya. Keuntungan minuman serbuk dibandingkan dalam bentuk cairan diantaranya lebih tahan lama, mudah dalam pengemasan, pengangkutan dan pendistribusiannya, serta mutu produk tetap terjaga. Oleh karenanya, produksi powder coco vinegar dapat meningkatkan nilai tambah air kelapa yang hingga saat ini pemanfaatannya belum optimal dengan teknologi aplikatif di masyarakat, pungkas Endy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H