Lihat ke Halaman Asli

Mohamad Dimas Jayadiningrat

Mahasiswa Universitas Airlangga Program studi Akuakultur

UMKM Ladrang Banyuwangi: Mengangkat Warisan Kuliner Lokal dan Mendukung Ekonomi Daerah

Diperbarui: 31 Januari 2024   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Mahasiswa KKN BBK-3  Bersama Salah satu Produksi UMKM Ladrang Di Desa Sukojati, Blimbing sari, Kabupaten Banyuwangi

Pada Kesempatan kali ini mahasiswa KKN BBK-3 Universitas Airlangga memiliki Program dengan bekerja sama bersama Komunitas UMKM di Desa Sukojati Kecamatan Blimbingsari. Salah satunya adalah pelaku UMKM Ladrang Di Desa Sukojati yaitu Ibu Farida. Program kerja ini dilakukan selama tiga hari, yaitu pada Sabtu, 13 Januari 2024; Senin, 22 Januari 2024; serta Senin, 29 Jnauari 2021 di rumah pemilik UMKM ladrang di Desa Sukojati.

Namun Sebelum Itu, Apa itu Ladrang?, 


UMKM Ladrang Banyuwangi merupakan salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berfokus pada produksi jajanan tradisional, terutama ladrang, yang merupakan cemilan khas Banyuwangi. Produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM ini antara lain stik bawang, ladrang pedas, ladrang telur asin, dan ladrang tempong. Keberadaan UMKM Ladrang Banyuwangi tidak hanya sebagai produsen, tetapi juga berdampak signifikan dalam mempengaruhi ekonomi lokal.

Salah satu kontribusi utama UMKM Ladrang Banyuwangi terletak pada pemasaran ladrang, yang merupakan salah satu produk tradisional yang memperkaya warisan kuliner Banyuwangi. Dengan mempertahankan produksi dan pemasaran ladrang, UMKM ini ikut serta dalam melestarikan ciri khas kuliner tradisional daerah, sehingga menjadi bagian integral dari identitas budaya Banyuwangi.

Selain itu, UMKM Ladrang Banyuwangi turut memainkan peran penting dalam mendukung ekonomi lokal. Usaha ini memberikan peluang kerja bagi masyarakat setempat, yang pada gilirannya membantu mengurangi tingkat pengangguran. Dengan demikian, UMKM Ladrang Banyuwangi tidak hanya membantu memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga turut serta dalam menjaga keberlangsungan budaya kuliner tradisional di Banyuwangi.

Selama proses produksinya, UMKM Ladrang Banyuwangi menerapkan strategi diversifikasi produk untuk memperluas ragam produk jajanan tradisional yang ditawarkan. Dengan demikian, UMKM ini tidak hanya memproduksi ladrang, tetapi juga berkontribusi dalam memperkaya variasi jajanan tradisional Banyuwangi 

dokpri

Di Desa Sukojati Sendiri, Ladrang pun salah satunya Di produksi di desa ini. Tapi, Dari Popularitasnya masih  ada beberapa kalangan yang yang belum mengerti Mengenai Ladrang tersebut. Untuk Itu Mahasiswa KKN BBK-3 Universitas Airlangga Tertarik ingin Belajar sekaligus Ingin Memplukasikan Ke Media Masa Mengenai warisa Kuliner Lokal Ini. 

Hasil dari program ini, pihak yang berkaitan merasa puas dengan program yang kami ajukan dan kegiatan berlangsung dengan lancar hingga finalisasi mock up branding kami berikan pada pihak terkait. Dengan membantu meningkatkan nilai jual pada produk UMKM ladrang ini, maka program kerja ini memiliki indikator yang selaras dengan SDGs nomor 8, DECENT WORK AND ECONOMIC GROWTH.

Dengan Bantuan Publikasi dan Branding yang kami Buat untuk Para Produksi Lokal diharapkan UMKM ini dapat terus memainkan peran penting dalam memperkuat keberlangsungan warisan kuliner khas daerah serta memberikan kontribusi yang berkelanjutan bagi perekonomian lokal Banyuwangi.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline