Lihat ke Halaman Asli

" Se'Petir Dua Petir "

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

" Se'Petir Dua Petir " Bergelar.. Melengking.. Memecahkan kesunyian si'angin.. Untuk sementara waktu Matahari pergi bersembunyi... Hari ini kulihat langit sebenanrnya tak mendung.. Namun setibanya didetik ini hujan turun dengan lebatnya.. Petir bersahutan,,menandakan kuasa alam Sang PENCIPTA... Bunga, pohon, apapun yang tumbuh menjulang ikut berdiam.. Tak berkata-kata... Pumpang...!!! Gedebuk...!!! Pumpang...!!! Itu suara yang terdengar menari diatas kepala'ku.. Oh ya hari ini..hari JUMAT..hari yg penuh berkah... Sama halnya dengan hujan turun dihari ini yg juga memberi berkah... Memberi pertanda bahwa ALLAH SWT itu ada... ALLAHU AKBAR..gumamku dalam hati... Berserah diri dalam terpaan angin,,dan percikan hujan.. Se'Petir Dua Petir.. hari ini semoga aku basa dengan doa-doa.. Se'Petir Dua Petir.. hari ini semoga saja aku mendapat ampunan.. Se'Petir Dua Petir.. hari ini semoga hujan'mu melunturkan dosa-dosaku.. Se'Petir Dua Petir.. hari ini semoga rumah ALLAH awj tetap ramai dengan nafas manusia.. -m.sir- 01.04.2011 Yogya, B 29 A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline