Minggu sore penulis ingin sekali pergi ke pantai Mliwis untuk healing bersama pasangan. Karena penulis saat ini tinggal di rumah hanya berdua saja, tanpa anak-anak. Anak- anak semuanya masih di pondok sambil sekolah dan kuliah
Nah saat kami berdua rasanya ingin menikmati waktu hanya berdua saja. Maka dipilihlah Ahad sore untuk mewujudkan keingin tersebut. Dan tempat yang kami pilih adalah pantai Mliwis. Selain alasan keterjangkauan juga karena keindahan pantainya yang sudah tidak diragukan lagi.
Pantai Mliwis terletak di kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen. Keindahan pantainya sudah sangat terkenal sampai luar Jawa.
Saat kami sampai di sana cuaca sangat mendukung, tidak panas. Mendung hampir menutupi seluruh langit. Suasanan adem dan nyaman. Angin bertiup spoi-spoi menyegarkan. Ombaknya pun tidak besar, malah cenderung kecil saja.
Penulis pun tergoda untuk turun ke air laut yang berombak sedang. Mulanya hanya bermain-main air sambil menghindari ombak yang datang. Eh lama-la bajunya juga kena ombak, basah. Ya sudah nyemplung sekalian, terlanjur basah.
Di samping penulis ada beberapa pengunjung yang sedang asyik mencari undur-undur. Sejenis binatang laut seperti udang yang bisa dimakan. Penduduk setempat kadang memasaknya hanya digoreng saja. Bisa juga undur-undur ini dibuat rempeyek.
Penulis pun mencoba mencari undur undur. Sedikit agak susah karena harus merendam tubuh dalam air untuk mencari undur-undur itu. Beberapa kali tangan menggaruk pasir akhirnya dapat juga. Mungkin kalau dihitung ada lah dua puluhan ekor.
Bermain di pantai membuat sgala kepenatan hilang. Jiwa kembali fresh. Bermain main dengan pasir inilah yang menimbulkan keasikan tersendiri, sehingga penat-penat jiwa hilang.
Pengalaman inilah yang akan penulis simpan dalam bingkai puisi Tyburn.
Inilah puisi Tyburn hasil healing Ahad sore kemarin.
Desir Pesisir