Lihat ke Halaman Asli

π™”π™–π™’π™žπ™£ π™ˆπ™€π™π™–π™’π™–π™™

TERVERIFIKASI

Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Fobia Sosial, Social Anxiety Disorder yang Menyebalkan

Diperbarui: 28 Oktober 2024 Β  11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi fobia.(iStockphoto/Tero Vesalainen via Kompas)

Sejak kecil saya kerapkali mengalami semacam ketidaknyamanan dalam menghadapi situasi baru yang melibatkan orang banyak.

Ketidaknyamanan itu berupa suasana emosional yang ditandai dengan kepanikan ketika berada pada sebuah kondisi yang belum pernah atau jarang saya alami sebelumnya. Saya mengalami kekhawatiran, kecemasan, tertekan, risih, gugup, dan berbagai bentuk ketidaknyamanan lainnya.

Berhadapan dengan situasi baru, saya merasakan jantung berdegup kencang dan napas tersengal, seakan baru saja tiba di garis finis setelah berlari dengan jarak tempuh yang sangat jauh.

Pada saat tertentu, lutut, tangan, dan segala persendian bergetar bagai seseorang yang tengah diserang lapar. Saya berkeringat dingin.Β 

Awal masuk sekolah merupakan pertemuan dengan dunia baru. Saya masih ingat, hari-hari pertama menjadi hari yang mendebarkan. Melewati waktu 5-7 jam di sekolah terasa sangat panjang dan melelahkan.Β 

Benar kata orang, keletihan bukan selalu disebabkan oleh aktivitas fisik tetapi kecemasan, stres, dan keputusasaan merupakan pemicu rasa lelah yang cukup signifikan.Β 

Tidak saja saat masuk SD, tetapi juga saat menjalani hari-hari awal bangku SMP dan SMA, saya masih mengalami kegamangan itu karena harus berhadapan dengan situasi baru. Saat memasuki gerbang sekolah, saya merasa seakan berada dalam keadaan "terancam".

Perasaan itu membuat saya gentar seolah akan menghadapi sesosok musuh tak terkalahkan. Saya seakan menjadi tokoh Guru Isa dalam Jalan Tak Ada Ujung-nya Mochtar Lubis.

Ada banyak bayangan buruk yang mewarnai pikiran saya dalam setiap pengalaman baru. Saya harus harus berjuang melawan bayangan menakutkan tentang teman-teman baru, guru baru, kelas dengan suasana baru, dan lingkungan baru.

Ketidaknyamanan itu begitu saja muncul tanpa saya pahami karena memang tidak ada celah yang bisa dipahami sebagai sesuatu yang harus ditakuti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline