Siang itu, Minggu, 15 September 2024, saya memasuki pelataran Masjid Agung Al-Mujahidin Selong, Lombok Timur. Saya berniat istirahat melepaskan penat setelah keliling dalam acara hari Ulang Tahun NWDI ke 89 di Pancor, Lombok Timur, pada hari yang sama. Di samping itu saya juga sekaligus bertujuan menunggu waktu zuhur untuk shalat berjamaah di masjid tersebut.
Kendaraan roda dua saya menggilas tempat parkir di halaman masjid. Permukaan area parkir itu ditutupi dengan hamparan paving block yang cukup luas. Beberapa batang besi ditanam sebagai perintang pada batas area parkir agar pengunjung tidak memarkir kendaraan di sembarang tempat di halaman masjid.Β
Masjid Agung Al-Mujahidin Selong, Lombok Timur, setidaknya memiliki dua pintu masuk kendaraan ke pelataran dan tempat parkir. Satu gerbang terletak di sisi utara. Saya masuk melalui gerbang yang berada di sisi selatan ujung timur pekarangan masjid.
Saya lebih sering memilih masjid ini sebagai tempat shalat jika ada keperluan ke Kota Selong dan sekitarnya. Tidak saja karena karena kebersihan lingkungan masjid tetapi juga posisinya yang strategis dan cukup terbuka dengan halaman yang lapang.
Di samping itu, konstruksi masjid yang juga didesain dengan struktur lebih terbuka membuat udara bergerak leluasa di dalam masjid sehingga suhu dalam ruangan lebih sejuk.
Masjid Agung Al Mujahidin Selong terletak di Jl. TGH Abdul Majid No.110, Sandubaya, Selong, Kabupaten Lombok Timur,
Nusa Tenggara Barat.Β
Di sebelah timur, masjid ini berbatasan dengan Taman Tugu Selong. Taman ini--diklaim sebagai tempat bersejarah--merupakan salah satu tempat yang selalu ramai dikunjungi warga sekitar untuk berolahraga, duduk santai menikmati es kelapa muda yang dijual PKL di tempat itu, atau sekadar jalan-jalan bersama keluarga.Β
Di sebelah selatan masjid ada Gedung dan Monumen Juang Rakyat Lombok Timur yang dibatasi oleh Jalan TGH Abdul Majid. Sedangkan di sebelah utara dan sebelah barat masjid berbatasan dengan jalan Ahmad Yani dan Jalan H. Moh. Faisal.
Bangunan masjid al-Mujahidin Selong berdiri di atas lahan seluas 1.2 hektar. Luas bangunan utama masjid kebanggaan masyarakat Lombok Timur ini sekitar 1.540 meter persegi.Β
Proses pembangunan awal masjid Agung Al-Mujahidin dimulai pada tahun 1957. Menurut berbagai sumber penyematan nama Al-Mujahidin sebagai penghormatan kepada para pahlawan dan pejuang kemerdekaan yang gugur melawan penjajahan Belanda.