Lihat ke Halaman Asli

Yamin Mohamad

TERVERIFIKASI

Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Cuaca Ekstrem dan Puasa Ramadhan

Diperbarui: 18 Maret 2024   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pohon tumbang yang menimpa rumah warga di Lotim. (Sumber: Inside Lombok/Deni)

Cuaca ekstrem ikut mengawali puasa Ramadhan tahun ini. Di Lombok intensitas hujan cukup tinggi disertai angin kencang di hampir seluruh daerah sampai Jumat malam 14/03/24. 

Angin kencang merontokkan daun dan ranting kering di halaman. Sebagian terbawa angin masuk ke dalam rumah. Cucian tanpa jepitan lepas tertiup angin pada jemuran portabel yang diletakkan di tempat teduh untuk menghindari curahan hujan.

Guyuran hujan yang nyaris tanpa jeda itu membuat jalan yang sudah tak layak pakai di depan rumah saya menimbulkan pengikisan hebat membuat kerusakan jalan makin parah. Yang tinggal hanya serakan kerikil, ceruk, dan genangan air di sepanjang bahu jalan.

Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Lombok Timur, menghimbau masyarakat Lombok Timur khususnya agar tetap waspada. 

Dia memperkirakan, berdasarkan pantauan BMKG, cuaca ekstrem berpotensi mengalami peningkatan selama 10 sampai 16 Maret 2024. Untungnya sampai 15/03/2024 cuaca ekstrem itu cukup reda.

Kerusakan tidak dapat dihindarkan akibat cuaca ekstrem beberapa hari terakhir. Tercatat, paling tidak, terjadi tiga peristiwa pohon tumbang dalam sehari di Lombok Timur. 

Salah satunya terjadi di di Desa Songak (Kecamatan Sakra) dan menimpa rumah warga. Kejadian lainnya di Desa Masbagik Selatan (Kecamatan Masbagik), dan Desa Lando (Kecamatan Terara). Untungnya tidak ada korban jiwa atas perstiwa tersebut. (Sumber insidelombok.id)

Kehadiran cuaca ekstrem tidak menyurutkan kegembiaraan umat Islam menjalani ibadah puasa Ramadhan dan menjalani rutinitas hariannya. 

Sebagian masyarakat tetap dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari bekerja di sawah, bekerja bangunan, beternak, atau melakukan aktivitas pasar. Kecuali warung dan para penjual takjil yang mulai beraktivitas saat sore hari.

Kemeriahan masjid dengan tarawih dan tadarrus juga tetap berlangsung sebagaimana biasa. Anak laki-laki saya yang beranjak remaja ikut berbaur bersama ABG lainnya tadarus dan tidur di masjid seberang jalan. Saat sahur mereka mengaktifkan pengeras suara dan membangunkan warga untuk makan sahur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline