Lihat ke Halaman Asli

π™”π™–π™’π™žπ™£ π™ˆπ™€π™π™–π™’π™–π™™

TERVERIFIKASI

Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Puisi Alam

Diperbarui: 30 November 2023 Β  22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Canva

Malam sudah melampaui puncaknya
Masih ada nyanyian serangga malam
Gumam temanku lirih terserang kantuk di sampingku
Di sini masih ada ketenangan
Ujarnya lemah

Alam memberimu kedamaian, juga
bahaya kelaparan
balasku
di balik keanggunannya
kantong semar adalah predator
dalam balutan pesona menawannya

Ada aroma keculasan
dari bau busuk bunga bangkai
Bunglon ganti warna bukan kelicikan
hanya sebuah upaya bertahan hidup

Nikmatilah keramahannya
Waspadai cuaca yang membadai
Kita tidak terlempar begitu saja
Alam mengajarkanmu cara bertahan
Dari mimpi buruk

Lombok Timur, 30 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline