Lihat ke Halaman Asli

π™”π™–π™’π™žπ™£ π™ˆπ™€π™π™–π™’π™–π™™

TERVERIFIKASI

Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Bahagia Itu Tidak Ditentukan Orang Lain

Diperbarui: 5 Juli 2023 Β  21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar (Canva for Edu)

Sebuah microphone terpasang di ujung tripod yang berdiri di sisi meja sudut ruangan. Tampak jelas tripod itu tiang buatan tangan berbahan batangan pipa besi bekas. Agar dapat berdiri tiang itu dilengkapi tapak kayu pipih persegi. Microphone itu terkoneksi dengan seperangkat sound system. Suaranya kurang menyenangkan. Speakernya menggelitik gendang telinga karena bunyinya pecah dan sember.

Ada alat musik piano mini tergeletak di atas meja kecil. Di samping piano terdapat sebuah stop kontak tiga lubang. Salah satu lubangnya tertancap colokan listrik yang terhubung dengan piano.

Sebuah rak gantung menempel di dinding ruangan. Di dalam rak tersebut terlihat beberapa suku cadang kipas angin berupa baling-baling, tiang, travo, baut-baut kecil, dan potongan kabel.

Di sisi lain ruangan tampak sebuah gerobak kecil berisi palu, obeng, tang, tespen, dan beberapa alat pertukangan. Kabel listrik malang melintang tidak beraturan melengkapi kesan berantakan dan kesemrawutan.

Di ruangan itulah seorang pria bernama Sofyan Efendi menjalani hari-harinya. Endi, saya memanggilnya, bertugas sebagai penjaga di sebuah yayasan. Sudah puluhan tahun dia menjalani tugas itu.

Di sela-sela tugasnya sebagai penjaga, Endi menerima jasa servis kipas angin. Maka waktunya banyak berhubungan dengan kipas angin rusak atau bermasalah. Endi jarang menggunakan baju. Dengan hanya bercelana kolor, dia selalu tampak sibuk dengan kipas. Tidak heran di ruangannya ada beberapa bangkai kipas.

Menjalani kegiatan sebagai tukang servis kipas, Endi kerap menerima bayaran jasa perbaikan yang tidak layak dari orang-orang sekitar. Sebagian kita memang begitu. Ada semacam kecenderungan pada pertimbangan ekonomis, mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengeluaran yang sekecil mungkin.Β 

Memang benar bahwa penerima jasa harus mendapatkan kepuasan. Tetapi pelanggan harus juga memberikan umpan balik yang membuat pemberi merasa dihargai.

Kita kerap menggunakan jasa orang terdekat dengan alasan harga bisa nego. Tidak jarang kita bermodal mental gratis hanya dengan basa-basi ucapan terima kasih untuk memberikan penghargaan kepada penjual jasa yang kita kenal dekat. Padahal mereka melakukannya untuk kita dengan harapan dapat menambah pundi-pundi belanja mereka yang selalu kempes.

β€œTadi sore saya perbaiki kipas Bu Mur,” katanya suatu malam memulai obrolan saat saya mampir di yayasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline